Bapa, tolonglah kedua anakMu ini, yang sulit lepas dari jerat pertikaian.
Saya rindu damai kasihMu nan lapang tanpa kelekatan menghalang.
Maka napas sejuk perlahan saya hembus... hembus...
Meniup lekat agar mengering... kerontang... lepas...
Sukakah kamu tersentuh sejuk dari napas halus yang kuhembus?
Maukah kamu menghembuskannya juga untukku?
Sesungguhnya,
berlimpah udara yang langit sediakan secara cuma-cuma untuk kita semua.
Maukah kita sama-sama bernapas sembari memikul beban terberi sekarang?
Biarlah berat melahirkan kuat, dan pada waktunya ringan menghasilkan nikmat.***(eL)
Bandung, 15 Desember 2024
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!