Mohon tunggu...
Levianti
Levianti Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog, Dosen Psikologi Universitas Esa Unggul

Suka diam sejenak, refleksi, menulis, dan ngoepi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selalu Cinta

11 November 2024   15:14 Diperbarui: 11 November 2024   15:15 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI l sumber: Anette Toso-pinterest

Saat tinggal napas yang tersisa,

jiwaku berpaling penuh hanya kepada Allah.

Tak ada lagi yang bisa kulakukan,

Baca juga: Hai, Cinta

selain menyelaraskan napasku dengan irama kehidupan.

Orang bilang aku berada di ujung tanduk derita.

Mereka tidak mengerti...

Belum pernah sepenuh itu aku bahagia,

Baca juga: Inikah Cinta?

dapat seutuhnya menyerah ke dalam Cinta.

Baca juga: Cinta di Usia Senja

Namun bila memang demikian,

mengapa sampai kini aku masih suka mencari-cari penghiburan?

Ataukah bukan itu masalahnya,

Melainkan nafsuku akan kemurnian yang menghakimi di luar batas kewajaran?

Saat ini,

aku merasakan bukan hanya napas yang ada padaku,

tapi juga tinggi hati yang perlahan merunduk malu,

dan tetap boleh berada di dalam Cinta.

Itu selalu.***(eL)

Bandung, 11 November 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun