Mohon tunggu...
Levianti
Levianti Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog, Dosen Psikologi Universitas Esa Unggul

Suka diam sejenak, refleksi, menulis, dan ngoepi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dibuang Sayang?

8 November 2024   14:31 Diperbarui: 8 November 2024   15:30 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI l sumber: Karol Karvalho-pexels/pinterest

Mau dibuang, tapi kok sayang

Man eman kata orang

Takut menyesal kemudian

Baca juga: Batang Pohon

Barangkali bisa dimanfaatkan

Mulai dari kemasan cantik produk yang rapi kutumpuk

Lalu barang-barang lama yang rencana mau kukreasi guna

Juga pernak pernik kenangan yang ingin terus kusimpan

Termasuk...

Ah...

Memori ku tentang waktu itu

Masif beronggok terus di pojok

Masih terasa renyah walau kadaluwarsa sudah

Bukannya aku lemah

Hanya belum rela saja kularung ia ke lautan

Supaya tetap bisa kukunjungi kembali setiap kali lelah

Mengulum remah saripati yang tersisa dari ilusi fana

Mau ku buang, tapi kok sayang

Namun bila ku biarkan, rahmat sekarang jadi turut jamuran

Kutimang-timang sembari menimbang rasa

Kulepas ia terbang agar ruang batin pun lapang***(eL)   

 

Bandung, 8 November 2024, hepi free-day!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun