Mohon tunggu...
Levianti
Levianti Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog, Dosen Psikologi Universitas Esa Unggul

Suka diam sejenak, refleksi, menulis, dan ngoepi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Belajar Mencinta

3 September 2024   07:17 Diperbarui: 3 September 2024   07:27 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Andrea Malve l fabiana40 - pinterest)

Anak itu asyik menekuni permainan di layar komputernya

Tau-tau dia berlari menuju dapur, sambil tersenyum-senyum menahan luapan gembira

Ditariknya lengan, digiringnya ibu, sambil mencetus semangat:

"Bu, lihat aku main sebentar, tadi aku berhasil juara!"

Namun nasib seperti tidak berpihak kepadanya

Permainan yang dia pertontonkan tidak seapik barusan

Ibu pun tersenyum geli menyaksikan anaknya yang misuh-misuh kebingungan  

"Beginikah, Bapa, Engkau memandang anak-anakMu dengan kasih, saat mereka memamerkan kekuatan daripadaMu?"

Tanpa terhakimi penilaian moral, anak kembali menekuni permainan

Semangat belajarnya tinggi menghayati jatuh bangun sepanjang jalan

Dari dapur, ibu membatin haru

"Terima kasih, Bapa, atas rahmat hidup yang Kau berikan...."

Kesadaran ibu kembali hadir pada masa sekarang

Menerjemahkan memori rasa, mengidentifikasi makna peristiwa

"Belajar sepanjang hidup adalah rahmatMu nan kudus."

"Ajari kami tuk setia mengasihi, alih-alih menghakimi cacat dengan palu."***

(Levianti; Bandung, 3 September 2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun