Mohon tunggu...
Levianti
Levianti Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog, Dosen Psikologi Universitas Esa Unggul

Suka diam sejenak, refleksi, menulis, dan ngoepi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

NKRI Menjadi Pelayan Berkesadaran bagi Masyarakat Dunia

7 Januari 2024   19:30 Diperbarui: 8 Januari 2024   11:27 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Serbet Merah Putih (media.istockphoto.com)

Bagaimana individu tumbuh dan berkembang? Hawkins (2012) meneliti dan menyusun peta perkembangan energi kesadaran manusia.

Energi kesadaran di bawah skala 200 disebut force. Cirinya adalah terlihat seolah-olah bertenaga besar, namun sejatinya berenergi rendah, karena kualitasnya yang memaksakan pemenuhan kepentingan pribadi.

Sementara energi kesadaran mulai skala 200 -- 1000 disebut power. Karakteristik tampilannya tenang, namun di balik ketenangan itu terdapat energi tinggi, karena sifatnya yang membangkitkan daya untuk mewujudkan kebaikan bersama.

Perbedaan mengenai energi force dan power ini penulis temui saat mengamati permainan bambu ajaib dalam pelatihan di sebuah pusat kepemimpinan. Dalam keadaan berdiri, kelompok mendapat tugas untuk bersama-sama menopang sebilah bambu dengan jari-jari telunjuk dari semua anggotanya pada ketinggian rata-rata pusar-pinggang. Mereka perlu menurunkan bambu sampai semua tangan anggota menyentuh permukaan tanah.

Pada awalnya, kelompok ramai berupaya. Tetapi semakin keras upaya kelompok menurunkan telunjuknya bersama-sama, justru bambunya semakin naik. Anggota kelompok yang posisi jari telunjuknya turun pun menyalahkan anggota kelompok yang posisi jari telunjuknya naik. Mereka kemudian bertukar tempat. Namun hasilnya tetap sama. Mereka pun terheran-heran, dan semakin keras berusaha untuk menurunkan bambu, yang mengakibatkan bambu justru semakin naik.

Pamong pelatihan lalu mengadakan jeda. Para peserta berdiskusi mengenai pengalamannya dan pamong mengenalkan tentang dua jenis energi, yaitu force dan power. Energi force antara lain adalah fear/takut, desire/nafsu keinginan, anger/marah, pride/bangga. Sementara energi power antara lain ialah courage/berani, neutrality/netral, willingness/kemauan, acceptance/penerimaan. Peserta pelatihan pun mengenali bahwa energi dalam pengalaman kerja kelompok menurunkan bambu masih berkualitas force. Mereka bersepakat untuk kembali bekerja sama dengan energi power.

Kali ini, kelompok berupaya secara tenang. Masing-masing fokus bertanggung jawab atas dirinya, dengan memelihara rasa terkoneksi dengan sekelilingnya. Dalam situasi tenang dan kondisi rileks, mereka pelan-pelan menurunkan jari telunjuknya bersama-sama. Bambu pun berhasil turun! Setiap peserta terus menjaga ketenangan bersama. Pelan-pelan, namun pasti, akhirnya semua tangan penopang bambu menyentuh permukaan tanah. Kelompok berhasil mencapai tujuan.

As Below, So Above (Sebagaimana di Bawah, Demikian Jugalah di Atas)

 Pernahkah Pembaca merasa terinspirasi oleh "orang kecil" (anak, bawahan, "nobody")? Penulis pernah merasa sangat terinspirasi oleh seorang pengasuh salah satu anak. Almarhumah adalah pribadi yang saleh, taat, sungguh-sungguh dan rapi jali dalam menyelesaikan pekerjaannya, sederhana, serta rendah hati. Keberadaan beliau membuat penulis merasa malu diri, lalu sempat pongah tidak mau kalah sebelum akhirnya sadar dan belajar meneladani pribadinya. Beberapa kali penulis merasa haru biru manakala terkenang beliau di tengah menikmati penyelesaian tugas rumah tangga.

NKRI, sebagai salah satu penghuni dunia, dapat mengambil peran sebagai pelayan. Bagaimana NKRI dapat membantu negara-negara lain untuk memenuhi kebutuhan?

Sejak zaman dahulu sebelum merdeka, bangsa kita dijajah oleh karena bangsa lain ingin menguasai sumber daya alam kita yang kaya. Kini, setelah kita merdeka dan berdaulat, bagaimana kita dapat memberdayakan kekayaan alam untuk memenuhi kebutuhan dunia? Teknologi pangan perlu dikembangkan untuk mengekspor kelebihan pangan kita bagi negara-negara lain yang memerlukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun