Pagi ini sejuk.
Bulir hujan bening menetes merdu.
Tersaji hangat secangkir kopi tubruk;
Sepotong donat kentang bertabur gula salju.
Sekarang pagi lenggang.
Ibu sendiri di rumah.
Baru siang ayah dan putra putri pulang.
Hidup penuh berlimpah berkah.
Sementara anak tetangga menangis.
Bapak dan mamaknya ribut bertengkar.
Batin ibu pun miris teriris.
Bagaimana perang itu dapat ia tawar?
Ibu mengambil benang dan jarum.
Sudah lama koyak sandang suami-anaknya terlantar.
Rabun mata ibu selalu dimaklum.
Mampukah kini matanya berikhtiar?
... BISA!
Benang berhasil lolos, lubang setitik pun terlewati!
Rabun tidak menakar mata lemah daya.
Maukah ia juga maju membawa damai 'tuk tetangganya yang bertikai?***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H