Mohon tunggu...
Levianti
Levianti Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog, Dosen Psikologi Universitas Esa Unggul

Suka diam sejenak, refleksi, menulis, dan ngoepi.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kepada Sang Guru: Hormaaaat, Grak!

24 November 2023   09:15 Diperbarui: 24 November 2023   10:20 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Kutipan Joaqin Phoenix dalam Rani R Tyas' Journal)

Pada waktu penulis mendekati mereka di keliling ketiga, salah satu pemuda mengajak kelompoknya melipir masuk ke lapangan. Mereka melapangkan jalur lari untuk dilalui oleh penulis.

Penulis takjub. Sambil terus berlari dalam diam. Luar biasa dampak dari aksi fokus diam. Alih-alih marah dan reaktif bersolusi palsu.

Pada saat itulah, penulis sungguh sepenuh hati menerima dan baru paham maksud nasihat sang guru. Berhenti bicara destruktif. Mulai berdiam konstruktif. Masih terus penulis pelajari sampai dengan sekarang.        

Sang guru kini menua. Kekuatan fisiknya menurun, namun kelembutan hatinya memuai. Kutipan ini cukup dapat mewakili keadaannya dari sudut pandang penulis.

"Hal terlucu tentang kenyataan menjadi tua adalah: Penglihatan matamu mulai melemah, tetapi kemampuanmu untuk melihat omong kosong orang menjadi jauh lebih baik." (Joaquin Phoenix, dalam Tyas, 2023).

Meskipun semakin bijak, sang guru bukannya tidak pernah keliru. Ada kalanya prediksi/perhitungan beliau dalam diskusi kemudian tidak sesuai kenyataan. Atau beliau menegur dan ternyata kemudian tidak sepenuhnya tepat sasaran. Namun secara garis besar, beliau terpercaya. Oleh karena integritasnya yang tak lekang oleh waktu.

Rasa hormat kepadanya utuh. Termasuk memberi tempat untuk kekeliruan sang guru. Beliau sesama manusia. Boleh salah. Apalagi itu tidak beliau sengaja. Tanpa sedikit pun mengurangi rasa hormat kepadanya.    

Rasa hormat murid kepada guru membuat pengajaran guru efektif mengembangkan murid. Rasa hormat murid kepada guru adalah buah dari integritas guru. Bilang A, lakukan A. Tidak mengajarkan A kepada orang lain, sebelum diri sendiri mampu melakukan A secara adekuat.

Kepada sang guru: hormaaaat, grak!***

 

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun