Mohon tunggu...
Levianti
Levianti Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog, Dosen Psikologi Universitas Esa Unggul

Suka diam sejenak, refleksi, menulis, dan ngoepi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sabit Syukur Menuju Purnama

3 November 2023   09:57 Diperbarui: 3 November 2023   10:57 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi Bulan Purnama, Sumber: etsy.com-pinterest)

Cukup tidur membuat tubuhku siap bangun.

Niat memenuhi kebutuhan keluarga memercik asaku tuk bergiat.

Aroma kopi dan panggang roti menghangatkan celoteh pagi.

Baca juga: Damai Bahagia

Senyum-senyum kecil pun lahir mengawali hari.

Aku siap bahagia.

Namun keluh kesah ternyata masih ada.

Menarikku tuk duduk dulu sejenak diam.

Baca juga: Susur Bulan

Sabar menunggu sabit syukur menuju purnama.

Baca juga: Pagi

Selama menunggu, kunikmati sensasi yang disuguhkan indera.

Kukuruyuk ayam milik tetangga, musik radio di rumah, dan derum kendaraan dari kejauhan.

Manik-manik hangat mentari bersatu dengan sepoi angin pagi.

Biru langit membentang luas dengan benang halus laba-laba di pepohonan menghias.

Di tengah semuanya ini...

Aku ada sekarang...

Merasakan hadir...

Pun terhubung...

Maka purnamalah syukur.

Mengalirlah kuat energi.

Siaplah aku kini.

Melangkahlah nan pasti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun