Selembar kertas kosong di atas meja seorang pemula usaha.
Bebas merdeka mau diisi dengan apa saja.
Ragam alternatif berseliweran di dalam benaknya.
Turut pula rasa bingung memilih, takut salah, ingin sempurna, dan campur sari beraneka.
Selembar kertas kosong di atas meja seorang pemula usaha.
Pertama-tama ia isi dengan diam menikmati napas panjang dan rasa diri berada.
Batinnya lirih melantunkan doa.
Bersyukur atas rahmat karunia sejati dan abadi yang tersedia senantiasa.
Selembar kertas kosong di atas meja seorang pemula usaha.
Di sisi kirinya siap ketiga sumber daya.
Kehendak bebas, akal budi, dan hati nurani menemaninya setia.
Sabar menunggu diberdayakan oleh sang empunya.
Selembar kertas kosong di atas meja seorang pemula usaha.
Di sisi kanannya terbentang tujuan mulia.
Mencintai Sang Maha Empunya lebih dari segala.
Mencintai sesama empunya seperti ia sendiri mencintai dirinya.
Selembar kertas kosong di atas meja seorang pemula usaha.
Siapakah aku? Seorang pemula usaha.
Apa kekuatanku? Semangat menjadi ahli, dan disiplin sebagai pemula.
Apa kontribusiku yang utama?
- Berani mengakui keterbatasan
- Kemauan kuat untuk belajar
- Menerima proses jatuh bangun
- Sabar menekuni sampai keterbatasan terlampaui dan menjadi pakar
Selembar kertas kosong di atas meja seorang pemula usaha, di hadapan saya sekarang!***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H