Kau tahu...
Aku pernah...
Sangat-tidak-suka-sekali denganmu!
Eh, aku?
Kenapa?
Kapankah itu?
Sebenarnya... akhir-akhir ini.
Karena kamu selalu mengkritisi ceritaku.
Tidak enak rasanya ditentang, sementara yang ku harapkan adalah dukungan.
Eh, bukankah dari dulu, aku selalu begitu?
Ada apa denganmu? Mengapa kebiasaanku itu sekarang menjadi masalah bagimu?
Perasaan tidak sukamu padaku... apakah itu mencerminkan rasa tidak suka pada dirimu sendiri?
Â
Hmmm... aku memang sedang kurang nyaman dengan diriku...
Karena sikapku yang refleks mengkritisi pandangan orang lain, dan membuat mereka tidak nyaman.
Bukan maksudku menentang / menolak, hanya saja aku selalu berhasrat meningkatkan yang ada.
Tuh... kan...
Enggak apa-apa deh, aku kena sembelih sebagai kambing hitam.
Memang nasibnya cermin, saat memantulkan buruk rupa, cerminlah yang dibelah.Â
Â
Hehehehe... terima kasih banyak ya...
Kamu tidak terpancing, penuh pengertian, dan membantuku melepaskan negativitas.
Apakah... kamu barusan bercermin juga padaku?
Darimulah aku belajar...
Bagaimana menjadi cermin yang jernih bagi orang yang kusayangi...
Agar dia paham... dan menerima dirinya sendiri sebagaimana adanya.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H