Mohon tunggu...
Levianti
Levianti Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog, Dosen Psikologi Universitas Esa Unggul

Suka diam sejenak, refleksi, menulis, dan ngoepi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Widiwasa

10 Juli 2023   18:00 Diperbarui: 10 Juli 2023   18:09 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(wattpad.com-pinterest)

Cahaya putih bersinar lembut

Kalbu terpukau penuh takjub

Senandung riang tarian ringan berturut-turut

Baca juga: Samadya

Syukur tumpah ruah dalam diam termaktub.

Cahaya putih bersinar lembut

Membuka mata hati yang semula tertutup kabut

Mengulurkan seutas harap 'tuk angkat asa nan terpuruk

Merengkuh sukma ke dalam peluk.

Cahaya putih bersinar lembut

Menyapa ramah membasuh lelah

Menghangatkan jiwa yang semula beku

Menumbuhkan tunas harapan 'tuk meneruskan hidup berziarah.

 

Cahaya putih bersinar lembut

Menuntun ruh menuju arah

Melepas nurani menentukan langkah

Adakah gayungku kan menyambut?***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun