Ibu mana yang tidak akan bersukacita?!
Sukacita akan keberhasilan yang diraih anaknya?!
Anaknya yang berharap waswas dan sudah bersiap gagal.
Gagal ternyata lenyap tak bersisa sekalipun hanya sepersekian.
Sepersekian detik terdiamlah bumi.
Bumi pun berguncang oleh gemuruh hati.
Hati yang masih ingat menahan diri.
Diri meletup-letup bak kembang api.
Kembang api meletupkan sukacita.
Sukacita yang merembes deras dari sukma.
Sukma sejuk bak air terjun pegunungan.
Pegunungan kokoh laksana iman.
Iman akan Dia sebagai sumber dari segala.
Segala sukacita adalah rahmat kasihNya.
KasihNya setia tanpa manusia pinta.
PintaNya hanyalah agar manusia mau percaya.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H