Â
8. Merawat peliharaan.Â
Waktu luang bisa digunakan untuk bermain lebih lama, mengajak jalan-jalan, ataupun melatih keterampilan baru dari hewan peliharaan.Â
Â
9. Nonton film maraton.Â
Kita bisa leluasa menonton saat libur. Bagaimana kalau lanjut membagikannya secara ringkas di medsos?
Â
10. Praktik Ilmu.Â
Sambil membereskan buku-buku catatan pelajaran setahun kemarin, materi-materi yang telah dipelajari dapat diintip sebentar. Yang dikuasai, menarik, ataupun yang sulit, akan asyik juga dipraktikkan, dan lebih menguat manfaatnya. Atau bisa juga anak-anak diajak mempersiapkan diri untuk menyambut tahun ajaran baru pada minggu terakhir liburan, dengan cara melakukan eksperimen tertentu.
Nah, alternatif kegiatan sudah siap. Kita bisa menggunakannya untuk dipilih nanti saat menyusun agenda harian selama waktu libur panjang. Menurut Jevons (dalam Puri, 2015):
kenikmatan liburan sudah dapat kita rasakan sejak merencanakannya.
Kualitas liburan juga bisa kita jaga dengan cara menyeimbangkan antara kegiatan hidup yang bermakna / eudaimonia dengan kesenangan / hedonism (Epicurus, dalam Puri, 2015). Caranya antara lain dengan menyisipkan kegiatan memanjakan diri setiap hari selama 30 menit, seperti menikmati secangkir kopi panas sambil duduk di teras, membaca satu sub bab dari buku favorit, jajan sendirian, berdiam diri menikmati alam sekitar, dsb. Cara ini ampuh untuk menciptakan kualitas liburan harian dan menjaga keseimbangan hidup (Bryant & Verrof, dalam Puri, 2015).
Libur pun tiba! Selamat liburan, ya!***
   Â
Daftar Pustaka
https://gprgindonesia.wordpress.com/2012/05/23/lingkungan-modern-sebagai-analogi-lingkungan-purba-sebuah-makna-the-present-is-the-key-to-the-past-dalam-sedimentologi/ diakses pada tanggal 13 Juni 2023 pukul 13.39