Mohon tunggu...
Levianti
Levianti Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog, Dosen Psikologi Universitas Esa Unggul

Suka diam sejenak, refleksi, menulis, dan ngoepi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berkembang dengan Ikut Komunitas

11 Juni 2023   19:37 Diperbarui: 13 Juni 2023   10:07 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Talas, yang tahan serangan ayam (Foto: dok. KAIL)

Manusia memiliki kebutuhan yang kuat untuk terhubung dengan sesamanya (Erich Fromm).

Menurut Fromm (dalam Levianti, 2020), hidup bersama dengan orang lain tidak hanya berisiko konflik saja, di mana seseorang merasa dituntut karena lingkungan menciptakan kebutuhan baru terus menerus, ataupun seseorang merasa terhambat/tidak leluasa menemukan makna atas pekerjaannya secara mandiri karena lingkungan terlalu dominan.

Konflik yang ada di dalam hidup bersama perlu kita hadapi sebagai bagian dari proses tumbuh kembang. Bertekun dalam hidup bersama dengan orang lain sekaligus menjadi cara untuk menyelesaikan konflik. Dengan begitu, karakter kita akan berkembang.

Fromm menyatakan bahwa ada 4 dimensi karakter sosial yang akan berkembang dengan cara berkomunitas.

Pertama, karakter receptive- accepting. Pada mulanya, seseorang bergabung dengan komunitas dengan harapan untuk memperoleh sesuatu (receptive), misalnya penerimaan dari lingkungan yang memiliki kesamaan dengannya.

Setelah dijalani, ternyata tidak semua harapannya itu terpenuhi. Bilamana ia mau bertahan dan fokus mencari solusi bersama, maka karakternya akan berkembang, dari semula membutuhkan dan menuntut penerimaan dari orang lain, menjadi mampu menerima diri sendiri dan orang lain secara apa adanya (accepting).    

Kedua, karakter hoarding-preserving. Pada saat awal seseorang bergabung dengan komunitas, ia cenderung mengumpulkan manfaat demi manfaat yang diterimanya (hoarding), seperti kebersamaan, kemudahan akses informasi, dsb.

Seiring waktu, ia pun dituntut untuk berkontribusi secara lebih. Bilamana ia bersedia memberikan diri, maka karakternya akan berkembang, dari semula menimbun manfaat, menjadi kreatif menciptakan manfaat untuk kebaikan bersama / lestari (preserving).    

4 Dimensi Karakter Sosial, Fromm (adaptasi Canva: eL)
4 Dimensi Karakter Sosial, Fromm (adaptasi Canva: eL)

Ketiga, karakter exploitative-taking. Seseorang bergabung dengan komunitas biasanya karena ingin lebih maksimal dalam memperoleh manfaat yang ditawarkan. Tanpa sadar, motifnya adalah mengeruk keuntungan pribadi (exploitative).

Seiring waktu, ia merasa keuntungannya turun atau tidak sebanding dengan jerih payahnya. Bilamana ia mau berhenti sebentar lalu lanjut bertekun, maka karakternya akan berkembang, dari semula mengambil berlebihan, menjadi mengambil secukupnya saja sesuai kebutuhan, bahkan juga menggantinya, atau kemudian malah memberi lebih banyak (taking).    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun