Mohon tunggu...
Levianti
Levianti Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog, Dosen Psikologi Universitas Esa Unggul

Suka diam sejenak, refleksi, menulis, dan ngoepi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dada Kelana

21 Mei 2023   01:38 Diperbarui: 21 Mei 2023   02:11 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Canva: Johannes Plenio_Pexels

Sampan ada, pengayuh tidak.

Seberapa kuat air kan kusibak?

Duhai laut nan gagah membentang.

Adakah engkau mengundang aku berenang?

Baca juga: Hai, Mei

Ada sampan, hendak berenang.

Sungguhkah perlu tenaga kubuang-buang?

Duhai angin nan kencang bertiup.

Baca juga: Angkuh & Munafik!

Bijakkah kudiam berpasrah hidup?

Air tenang menghanyutkan.

Seberapa tahan kumenyelami kedalaman?

Duhai udara nan setia berada.

Tuntunlah aku 'tuk rebah percaya.

Tangan merentang, bahu memikul.

Setiakah aku menanggung segala pukul?

Duhai Junjungan nan Maha Agung.

Betapa kasihMu aku Kau usung!

Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian.

Maukah aku bersakit-sakit dahulu, dan menunda senang kemudian?

Duhai aku nan kerdil!

Kusingsingkan lengan hingga dekil!***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun