Perubahan kondisi makro politik media dan perubahan teknologi di Indonesia menjadikan hadirnya perkembangan media. Sisi pertama, perubahan makro politik yang berubah sejak krisis moneter pada tahun 1988 memberikan kebebasan pada setiap sendi ekonomi di Indonesia. Selain itu, dengan bergulirnya Orde Baru diikuti dengan langkah deregulasi (Pencabutan Permen No.1 tentang SIUPP) menyebabkan tumbuhnya media baru di Indonesia.
Pionir Jurnalisme Multimedia Indonesia
Pada tahun 1990-an Internet di Indonesia masih relatif baru, hal ini dimulai dengan mengemukanya jasa layanan pubik bernama Indornet pada tahun 1994.Â
Pada tahun 1994, PT Raharjasa Media Internet atau sering disebut Radnet menjadi pionir pertama jasa internet di Indonesia. Pada awalnya Radnet membantu sisi desain dan web sedangkan konten berita disediakan oleh surat kabar Republika.
Meskipun menjadi pioner surat kabar multimedia pertama, pada awalnya Republika Online memang ingin memberikan artikel yang disertai media (tidak hanya melulu seputar artikel).
 Setahun setelahnya, Harian Kompas pun mengepakkan sayapnya. Pada 14 September 1995, Kompas versi Internet dengan nama Kompas Online hadir dan bebas diakses di Internet.
Tujuan awalnya Harian kompas disajikan kedalam internet karena tujuan Harian Kompas untuk memberikan kemudahan bagi pembacanya yang mungkin selama ini memiliki keterbatasan akses untuk membaca berita karena jarak yang begitu jauh.
Selain itu, Kompas juga sudah mempertimbangkan globalisasi informasi. Artinya, Kompas berusaha mungkin agar artikel yang diterbitkan oleh Harian Kompas mampu diakses oleh pembacanya di mana pun dan kapan pun.
Dua tahun setelah Harian Kompas hadir, Tempo yang beberapa kali dibrendel oleh Dewan Penerangan dan Lembaga Pers Indonesia kembali muncul ke daratan.
Namun, hal yang membedakan Tempo dengan media pada umumnya adalah dikarenakan artikel Internet mereka yang tidak sama dengan artikel yang ada di majalah.
Tempo memanfaatkan penggunaan internet dengan merilis berita dan artikel yang sebelumnya tidak dapat dirilis karena mengalami pembrendelan yang tak kunjung henti.