Mohon tunggu...
Anastasia Cecilia Ginting
Anastasia Cecilia Ginting Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Memiliki kegemaran dalam bidang media, public speaking dan jurnalisme.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Taksi (1990) dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk (2013) Dua Mahakarya Film Indonesia

14 September 2022   18:07 Diperbarui: 14 September 2022   18:55 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film dengan durasi 90 menit ini berhasil membawa penontonnya kedalam kisah romansa namun penuh teka-teki oleh Giyon dan Desi. Film ini diawali dengan memperlihatkan pekerjaan dan rutinitas seorang Giyon yang adalah seorang supir taksi, sedangkan Desi seorang janda yang sedang mencari pekerjaan. Kisah romansa Giyon dan Desi semakin dekat dikarenakan Desi yang menitipkan anaknya (Taksi) kepada Giyon saat menumpang di mobil taksinya. 

Film ini mengandung teka teki dan beberapa komedi yang renyah yang membuat penontonnya tidak akan merasa bosan dan menikmati kisah romansa Giyon dan Desi. Selain itu, film ini juga menyoroti kehidupan seorang perempuan yang memiliki anak namun tidak bersuami dan kehidupan seorang pria sederhana yang berprofesi sebagai supir.

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk

Poster film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk               
            googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
Poster film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk (2013) merupakan film karya Ram Soraya Entertaiment yang mengangkat isu romansa satu pasangan yang berbeda latar belakang. Hayati (Pevita Pearce) merupakan keturunan asli Minangkabau jatuh cinta dengan seorang pemuda bernama Zainuddin (Herjunot Ali). 

Sayangnya, kedua pasangan ini terpaksa menjalin kisah cinta terlarang dikarenakan keluarga Hayati menolak keras Zainuddin untuk berpacaran dengan Hayati. Sesuai dengan adat Minangkabau pada saat itu, seorang wanita seharusnya menjalin hubungan dengan seorang laki-laki asli Minangkabau agar tidak merusak garis adat. Hal ini menjadikan Zainuddin sangat tidak disetujui dikarenakan Ia merupakan seorang campuran Minang dan Bugis.

Film ini mengundang bawang dan air mata para penontonnya dikarenakan banyak emosi serta cinta yang dipendam oleh kedua pemain. Film ini juga memberikan latar waktu Indonesia dulu/lawas yang memberikan nilai plus pada penontonnya agar dapat lebih mendalami kisah cinta Zainuddin dan Hayati.

Paradigma pada Film Taksi (1990) dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk (2013)

Selain dibahas pada penelitian, paradigma juga bisa dilihat dari film lhoo! Menurut (Astuti, 2022, h. 20) paradigma film memberikan 3 fungsi, yakni:

  • Melihat pesan yang disampaikan sebuah film
  • Merumuskan fokus analisis dari sebuah film
  • Mengetahui aturan apa yang di interpretasikan pada film

Jika dilihat dan diresapi kedua film diatas, dapat disimpulkan bahwa film ini memiliki paradigma fungsionalisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun