Mohon tunggu...
Anastasia Bernardina
Anastasia Bernardina Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka Aksara

Berbagi energi positif dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sosok yang Mengagumkan (Petualangan Rahasia Part 7 - Terakhir)

9 Februari 2023   19:00 Diperbarui: 9 Februari 2023   18:58 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat Pak Suryo melihat Adit mengeluarkan keris kecil itu, matanya langsung berbinar. "Nah, ini benda pusaka pemberian Mbah Broto yang terjatuh itu. Ternyata Adit yang menemukannya? Kok waktu di rumah, Adit tidak menceritakannya pada ayah?"

"Adit takut, Yah. Takut kalau ini adalah benda tajam milik penjahat, makhluk gaib, atau mungkin milik seorang dukun? Selain itu, Adit juga penasaran sehingga Adit dan teman-teman mencari tahu tentang keris ini. Sampailah Adit di rumah Mbah Broto ini karena Adit dan teman-teman berpikir bahwa keris ini milik seorang dukun yang tinggal di rumah ini. Ternyata sekarang Adit sudah tahu bahwa Mbah Broto itu bukanlah seorang dukun."

Adit dan teman-temannya pun terkekeh dan akhirnya tertawa bersama.

Mbah Broto memerhatikan benda yang diyakini oleh Adit dan teman-temannya sebagai keris, kemudian ia meraihnya dari atas meja yang berada tepat di hadapannya.

"Mbah mendapatkan benda pusaka ini beberapa tahun silam saat mengunjungi salah satu tempat di daerah Jawa Barat. Mbah mendapatkannya dari seseorang yang sangat mencintai tradisi dan budaya setempat. Ia memiliki beberapa benda pusaka yang dirawat dengan baik.

Benda pusaka ini dinamakan kujang. Bentuknya penuh estetika, artinya mengutamakan keindahan. Kujang bukan termasuk senjata. Kujang hanya digunakan untuk menunjukkan kedudukan seseorang saat melakukan perang.

Jika dilihat dari bentuknya, kujang tidak bisa untuk memotong kayu, menusuk lawan saat perang, apalagi mengupas bawang."

Keempat anak manis beserta Pak Suryo pun tertawa mendengarkan penjelasan dari Mbah Broto kemudian ia melanjutkan kembali ceritanya.

"Dahulu kala, kujang merupakan simbol kejayaan sebuah negara bernama Kerajaan Pajajaran yang konon kekuasaannya meliputi seluruh nusantara. Kujang dijadikan sebagai simbol keraton atau negara.

Setelah runtuhnya Kerajaan Pajajaran sekitar 1579 Masehi, orang-orang menyimpan kujang dengan cara membungkusnya menggunakan kain putih kemudian menyembunyikannya. Hal itu dikarenakan keberadaan Kerajaan Pajajaran sudah tidak ada. Jadi, kujang itu merupakan lambang kedaulatan sebuah negara, saat itu adalah Kerajaan Pajajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun