Mohon tunggu...
Anastasia Bernardina
Anastasia Bernardina Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka Aksara

Berbagi energi positif dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rinai Kelabu_Prosais

5 Agustus 2022   19:00 Diperbarui: 5 Agustus 2022   19:02 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Markus Spiske dari Pixabay 

Datangnya rinai di sore hari selalu dinanti olehku. Sejuknya menemani temaram dan resah hati. Nabastala yang mendung menghitam menginginkanku bergelung di atas peraduan yang belum kurapikan sisa semalam. Masih jelas dalam ingatan, aku dan kamu berjalan riang dibawah rinai, yang tak lama kemudian berubah menjadi tetesan yang kian deras.

Masa itu di mana aku dan kamu berlarian menari riang. Tak ada rasa enggan walau tak berbalut pakaian. Biarlah ingatanku ini dibawa oleh sang bayu yang menyeruak di antara rinai kelabu.

Tak ada kata pamit darimu, hanya sepucuk surat terlipat yang kamu simpan dibawah taplak meja beranda rumahku. Sekian purnama berlalu, aku sudah tak tahu kabarmu, hanya salam rindu yang bisa ku titipkan pada sang bayu. Berharap aroma rindu tercium olehmu, bersama rinai kelabu yang seakan sudah menjadi candu bagiku.

Baca juga: Angin Rindu

Bergegas langkahku menyusulmu ke kota, ingin melihatmu seperti yang tertera di berita. Tak ku sangka kamu terjerat mariyuana, membuatku semakin gundah gulana. Mataku terpejam namun jiwaku berkelana memanggilmu pulang ke desa dengan suasana seperti di nirwana.

Betapa sejak kamu pergi, ku hitung detik detak waktu. Pulanglah, wahai sahabat kecilku, agar tak perlu lagi aku berbisik pada rinai kelabu, dan berteriak sendu pada asmaraloka, yang menyelimuti indahnya bianglala di waktu senja.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Lampor

Baca juga: Jarik

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun