Halo sayang, apa kabar?
Ayo kenalan sama ibu. Namaku Dhian. Sebuah nama yang diharapkan mampu jadi penerang untuk apapun dan bagi siapapun. Sayang mungkin kita belum bertemu tapi aku telah tak sabar untuk segera bertemu denganmu calon murid-muridku. Dan kelak kita akan bertemu.
Sekarang sedang bersusah payah untuk bersiap diri tentunya untuk bertemu kalian generasi penerus bangsa.
Jalan ini sulit memang, karena tak sesuai dengan apa yang aku ingin. Ya aku memang ingin menjadi seorang guru, guru sekolah dasar tepatnya. Tapi bukan lewat tempat ini tempat yang menempaku untuk segera bertemu dengan kalian calon murid-muridku. Mimpiku di kota lain kota yang menampung banyak teman-temanku, kota yang bagiku sangat indah dan kota yang setiap kali ingin ku kunjungi.
Berat ketika aku menolak. Badanku saja menujunya namun jiwaku tidak.
Calon muridku tapi tak apa toh sama saja aku akan menjadi guru dan bertemu dengan kalian semua. Aku telah semakin tidak sabar untuk membagi semua yang ingin ku bagi dengan kalian hal yang pernah aku alami ketika aku berada di masa kalian masa putih dan merah.
Aku ingin memberi yang tidak kudapat ketika aku menjadi seperti kalian, aku ingin membuat kalian merasakan hal baik yang lebih dari padaku..
Kalian calon muridku aku ingin segera bertemu. Sayang tunggulah aku melewati hal sulit yang sedang aku alami. Sehingga nanti aku dapat menjadi sosok yang pantas sebagai ibu guru. Sekian suratku. Aku sangat berharap kita cepat bertemu 4 atau 5 tahun lagi ketika aku telah menyelesaikan perjuanganku.
With love
dhian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H