Mohon tunggu...
Anastasia Kristiarti Dhian Utami
Anastasia Kristiarti Dhian Utami Mohon Tunggu... -

ini aku, pakailah seturut kehendakMU

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Katanya. . . .

1 Maret 2012   08:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:41 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang bilang padaku ,kalau menjadi bagian yang kecil di sebuah masa yang lebih besar itu sulit. Namun hidupmu tak akan berakhir disini. Yah.....dia sedang mengajariku bagaimana sedikit rasa sakit itu tak akan benar- benar melukai orang. Aku berontak, mengelak, terisak, sulit, hambar tak berasa.CUKUP!!!!!!Karena sebuah ketidakmengertian. Dan kini seorang telah membuatku mengerti mengerti tentang menghargai.

Seorang bilang padaku, hidup kini tak lagi melulu mengikuti apa yang kita mau saja. Bukan untuk sekarang saja dan bukan untuk orang lain. Yah......dia kembali mengajariku untuk mencintai jalan Tuhan. Karena memang aku seorang pribadi yang sulit menerinma apa yang aku dapat, apalagi semua tak sejalan dengan apa yang menjadi hasratku.

Seorang bilang padaku, banyak yang ingin sepertiku, sulit memang pada awalnya tapi semua akan mudah akhirnya. Katanya aku tahu kamu bisa “ semangat”. Yah...sekali lagi dia mengajariku untuk menghargai hidup yang seringkali sama sekali kurang kuhargai. Jalan hidup yang jika kurenungkan memang sebenarnya sangat tepat. Sekarang aku tahu kalau sebenarnya dia ingin aku berproses. Layaknya sebuah batu yang dipahat, sakit memang ketika setiap bagian itu terkikis tapi pahatan – pahatan itu akan membawa kepada bentuk yang lebih indah.

Ketika aku bercerita tentang ketidakadilan yang aku terima dia hanya tersenyum. Aku tak mengerti kenapabegitu saja sampai dia bilang “ aku tahu kamu bisa” . hei,,,dia sedang mengajariku bagaimana menjadi wanita kuat :)

Yah.... kini aku telah tahu, dia tak pernah mengajariku sebuah toeri tentang hidup dan bagaimana menghidupi kehidupan. Hanya tersenyum ketika aku bersedih*untuk mengajariku bagaimana aku harus tersenyum*, berdiri ketika aku jatuh *agar aku berusaha meraihnya*, menceritakan tentang sebuah cerita yang awalnya tak pernah aku mengerti arahnya *agar aku bisa mengambil sesuatu tentunya*. Ini caranya, cara yang menakjubkan., yang mampu mengubah cara pandangku walaupun tidak serta merta mampu.

Seorang ini banyak mengubah hidupku. dia mengajari tentang cinta, persahabatan, cara menghadapi hidup, kesepenuhan hati , bersyukur menjadi kuat. Sebuah anugerah yang benar – benar sangat barharga yang *kalau kau ingat* seringkali ku abaikan (dulu) hehehehe :D. Orang hebat yang selalu membantuku menjadi pribadi menakjubkan.

Jadilah seorang yang selalu mengatakan sesuatu tentang ku, tentang hidupku. Terimaksih untuk selalu merindukanku dan selalu merasa aku adalah makhluk paling istimewa. Terimakasih untukNya dan untukmu boleh memilikimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun