"Faris suka beneran ya sama gue, do?"
"kenapa tiba-tiba lo tanya gitu sama gue?"
"Ya, elo kan sohib nya dia. Kali aja gitu dia cerita kalo lagi jatuh cinta sama gue.."
"Terus, kenapa lo bisa bilang Faris suka sama elo?"
"Hmm, gw perempuan, do. Gw tau lah gimana cara membuat laki-laki terpikat sama gue."
Gila. Kulirik perempuan di hadapanku ini. Ternyata dia tak main-main dengan ucapannya sebulan yang lalu.
Hmm, temen elo yah do, boleh gw kenalan? Gw mau kasih liat ke elo, semudah apa membuat lelaki bertekuk lutut sama perempuan.
Saat itu kulihat, dia tersenyum menerawang. Sepintas ku rasakan tak ada yang aneh. Toh, kalau memang nanti Faris suka dengan Acha adalah hal yang wajar. Rasa suka kan tidak bisa di atur. Kalau memang sudah suka, ya sudah suka.
Tapi apa yang barusan di ucapkan Acha membuatku tersentak. Aku kira dia cuma becanda waktu membicarakan hal ini sebulan yang lalu itu.
"Hei, do.. Kok bengong? Masa gw boong sih sama elo, elo kenal gw udah lama kan?"
"Iya sih, tapi.."