Laporan Diklat Wawasan Kebhinekaan Global
Â
Nama
:
ANASRULLAH
NIM
:
233174714724
Bidang Studi
:
IPS
Kelas
:
23_0168 IPS 001
Program PPG
:
PPG Dalam Jabatan Kategori 1 Tahap 3 Kemdikbud Tahun 2023 Universitas Negeri Malang (UM)
Â
Â
Deskripsikan refleksi setelah mengikuti kegiatan Diklat Wawasan Kebhinekaan Global!
No
Topik
Hasil Refleksi
1
Dunia Yang Berwarna
Tentang
Kebinekaan Global
Dunia ini diisi oleh manusia dengan berbagai latar belakang, ras, suku, adat, agama, budaya, dan lain-lain. Ketika dunia ini diisi oleh manusia dengan kondisi yang sama maka dunia ini seperti hampa tidak ada warna yang menghiasinya.
Seorang manusia akan dikatakan bisa beradaptasi dan sukses apabila dia bisa berinteraksi dengan orang lain. Karena dengan interaksi dan saling mengenal membuat wawasan menjadi semakin terbuka dan banyak hal positif yang bisa didapatkan.
Akan tetapi dengan terjadinya interaksi dan saling mengenal manusia juga tidak boleh melupakan yang namanya toleransi dalam kehidupan. Karena ketika manusia memiliki toleransi antar sesama manusia maka mereka bisa hidup berdampingan selamanya dengan damai.
2
Negeri Penuh Harmoni
Tentang
Kebinekaan Indonesia
Keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia. Untuk itu kita semua harus terus menjaga keberagaman tersebut menjadi suatu kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional menuju Indonesia yang lebih baik.
Demi terwujudnya Indonesia yang lebih baik maka kita harus memiliki sikap toleransi. Toleransi dimaknai sebagai kesediaan melakukan pengorbanan untuk kepentingan bersama saat kita punya kekuatan mendahulukan kepentingan kelompok sendiri. Toleransi sendiri ada 2 macam, yaitu toleransi murah atau biasa disebut dengan toleransi pasif dan toleransi mahal.
Selain toleransi, sikap moderat juga dibutuhkan untuk menciptakan negeri yang harmoni. Moderat bisa diartikan berada di tengah-tengah, seimbang dan tidak berlebihan. Dengan menerapkan kehidupan moderat kita bisa memiliki hidup yang nyaman dan damai. Sikap moderat tidak hanya dalam kehidupan beragama, melainkan bisa dalam segala aspek kehidupan.
Berperilaku moderat dengan toleransi berkehidupan yang tinggi juga dapat menjaga dari segala bentuk ancaman dan perpecahan di negara ini
3
Damai Mulai Dari Diri
Tentang
Berdamai Dengan Diri
Sebagai manusia kita wajib mencintai dan berterimakasih kepada diri kita sendiri sebelum ke orang lain. Karena diri kita telah berjuang selama ini tanpa kenal lelah untuk menjalankan segala bentuk kegiatan yang kita inginkan dan berkorban banyak hal dari apapun yang kita ingin capai.
"Jangan pernah merasa minder dengan apa yang kita miliki, karena orang lain belum tentu bisa memilikinya".
Di dalam diri kita terdapat hawa nafsu yang harus kita kendalikan, dan terkadang itu sulit untuk dilakukan. Oleh sebab itu damai dimulai dari diri kita sendiri. Karena ketika kita bisa mengontrol hawa nafsu maka kita bisa menguasai diri dan pikiran kita untuk selalu berbuat dan berpikir positif. Tetapi ketika kita tidak bisa mengontrol hawa nafsu maka kita akan selalu berbuat dan berpikir negatif ke orang lain, walupun orang lain belum tentu memiliki salah dengan kita.
4
Sekolahku yang Bhineka
Tentang
Keragaman di Sekolah
Sekolah adalah jembatan awal untuk melaksanakan program kebhinekaan yang dapat memberikan manfaat untuk siswa dan seluruh warga sekolah. Program-program itu bisa beragam bentuknya, bisa olahraga, budaya, dan lain-lain.
Pada olahraga misalnya, sekolah bisa mengadakan kegiatan latih tanding, pertandingan antar kelas maupun lainnya. Hal ini untuk mempersatukan semua warga sekolah serta menghilangkan stigma tentang adik kelas, kakak kelas, dan lainnya.
Karena selama ini apabila tidak ada kegiatan yang sifatnya positif disekolah, maka stigma adik kelas, kakak kelas akan terus berkembang dan menimbulkan perpecahan di sekolah sendiri
5
Sekolahku yang Damai
TentangÂ
Menuju Sekolah Damai
Â
Untuk menjaga kedamaian sekolah kita harus meningkatkan kapasitas dan mengurangi kerentanan sehingga resiko akan menjadi lebih kecil.
Kerentanan dan resiko dipengaruhi oleh beberapa faktor baik itu yang bersifat ancaman maupun yang bersifat kerentanan. Ancaman misalnya berasal dari faktor eksternal atau luar dan tidak bisa dikendalikan, contoh tentang berita hoaks yang marak berkembang di luar.
Sedangkan kerentanan biasanya berasal dari faktor dalam sekolah. Hal ini masih bisa dikendalikan karena kurangnya wawasan, kesadaran dan keterampilan serta titik lemah yang perlu diperbaiki. Kerentanan ini misalnya adanya tindakan tidak menghargai agama lain, hal ini terjadi karena adanya kurangnya kesadaran dari dalam diri siswa.
Untuk mengurangi ancaman dan kerentanan maka kita harus meningkatkan kapasitas sekolah misalnya dengan menerapkan kesadaran diri, kebijakan sekolah, dan melakukan praktik baik di sekolah. Dengan menerapkan kesadaran disertai dengan adanya kebijakan dari sekolah serta melakukan praktik baik di sekolah maka dapat mengurangi tingkat ancaman dan kerentanan sehingga sekolah akan menjadi nyaman dan aman
Rencana Program Aktivitas Kebhinekaan di Lingkungan Sekolah
https://drive.google.com/file/d/1yISoNb-l22x8Qe8nHjNzmjhNCADsi-WS/view?usp=drive_link
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H