Kabupaten Bantaeng adalah sebuah kota kecil berjarak sekitar 125 km ke arah selatan dari Kota Makassar, Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten yang yang akan saya kunjungi dalam waktu dekat ini. Kabupaten ini terletak di kaki Pulau Sulawesi yang mempunyai pantai indah di bagian Selatan Pulau Sulawesi.
Berdasarkan informasi yang saya peroleh, perjalanan kesana membutuhkan waktu sekitar 3-an jam perjalanan darat dari Makassar. Kota kecil yang tertata apik dan bersih di bawah kepemimpinan Bupati Prof. DR. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M. Agr tiba-tiba menjadi terkenal dan diperbincangkan oleh banyak orang. Satu-satunya Bupati yang bergelar Profesor ini masuk dalam daftar 19 tokoh alternatif menurut Komunike Bangsa Peduli Indonesia (KBPI). Sejajar dengan Jusuf Kalla, Khofifah Indar Parawansa, Chairul Tanjung, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Lewat acara Mata Najwa pada tanggal 12 Maret 2014, “Menatap yang Menata Bantaeng” saya sedikit tahu tentang Kiprah yang dilakukan oleh sang Bupati. Bupati yang lahir dari desakan masyarakat sejak 2008 mulai menata Bantaeng yang sebelumnya punya predikat Banjir dan Kumuh. Pada tahun 2013 terpilih kembali menjadi Bupati yang kedua.
Sebelum mengemban amanah sebagai Bupati, beliau adalah seorang akademisi dan pengusaha yang sempat memimpin 4 perusahaan Jepang. Tentunya tidak mudah baginya untuk melepaskan seluruh kemapanan yang di miliki untuk memulai menata sebuah kabupaten kecil dengan luas yang hanya 0,63 % dari total luas Provinsi Sulawesi Selatan
Di bawah kepemimpinan Sang Bupati sektor agrowisata menjadi andalan untuk menarik wisatawan lokal maupun internasional. Terbukti pada hari Selasa (12/10) peserta International Summer Program (ISP) 2016 yang diselenggarakan oleh Kantor Urusan Internasional (KUI) Unismuh Makassar mengunjungi beberapa titik agrowisata di Kabupaten yang kerap dijuluki Butta Toa ini. Kunjungan agrowisata para peserta yang berasal 11 negara ini, diawali di Laboratorium Pembibitan di Kecamatan Uluere.
Kemudian para peserta diarahkan menuju Mini Showfarm, lanjut ke Kebun Apel dan Strawberry Muntea. Para peserta dari berbagai negara sangat senang dan ingin sekali memetik strawberry langsung di kebun. Namun pada saat kunjungan, buah-buahan telah selesai di panen. Kegiatan pada hari itu ditutup dengan mengunjungi pemandian Eremerasa.
Sementara pada hari Kamis, (13/10) kunjungan dilanjutkan ke kawasan industri dan Balai Siaga Bencana yang menjadi titik destinasi peserta dengan didampingi langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Kab. Bantaeng H. Hartawan Zainuddin, SH., MH dan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Bantaeng Drs. H. Asri Sahrun, SC. Setibanya di kawasan industri, peserta dan panitia disambut langsung oleh H. Ansar dan Harold Varada selaku Manager Produksi dan Manager Teknisi salah satu pabrik nikel yang akan beroperasi di awal tahun 2017.
Memang Sektor industri menjadi pilihan kedua untuk dikembangkan Pengembangan sektor industri sangat berpeluang dimasa mendatang, namun membutuhkan investor yang sangat kuat. Dengan perkembangan sektor industri, dampaknya sangat positif, sebab disamping meningkatkan pendapatan masyarakat juga menyerap banyak tenaga kerja. Industri-industri yang berkembang antara lain adalah industri pembersih biji kemiri, pembuatan gula merah, pertenunan godongan, pembuatan perabot rumah tangga dari kayu, anyaman bambu atau daun lontar dan lain-lain.
Sektor lain yang perlu diperhitungkan adalah sektor pariwisata. Selain mempunya agrowisata yang indah dan menakjubkan, Kabupaten Bantaeng memiliki peninggalan sejarah yang tercatat dalam buku-buku sejarah. Peninggalan-peninggalan sejarah tersebut sangat menarik untuk dikunjungi. Tak heran memang jika pemerintah kabupaten setempat sangat menaruh perhatian terhadap pariwisata.
Terbukti direnovasinya berbagai objek wisata alam menjadi tempat menarik. Juga dipeliharanya peningalan-peninggalan sejarah seperti Balla Tujua yang merupakan kebanggaan masyarakat setempat. Pantai yang semula kumuh di tata apik menjadi pantai indah seperti Pantai Seruni. Kabupaten Bantaeng terus berpacu dengan daerah lainnya dengan mengembangkan penataan kota melaui pembuatan taman, drainase, lampu jalan dan lain-lain.
13 Oktober 2016