Mohon tunggu...
Ana Sopanah
Ana Sopanah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Widyagama Malang

Saya adalah Dosen FE Akuntansi di Universitas Widyagama Malang dan Aktif di beberapa organisasi Profesi Moto: Yakin Usaha Sampai

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Paradise of Java: Menguak Goa Terindah Se-Asia Tenggara

15 Juli 2016   12:14 Diperbarui: 15 Juli 2016   12:20 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabupaten Pacitan, sebuah kota kecil di selatan Jawa Timur menyimpan kekayaan alam yang eksotis sehingga dikenal dengan sebutan Paradise of Java. Di tulisan saya sebelumnya, telah mengungkapkan berbagai keindahan Pantainya diantaranya Pantai Klayar, Pidakan dan Soge. Rasanya kurang lengkap jika kita tidak mengunjungi Goa terbesar dan terindah Se-Asia Tenggara (UNESCO). Namanya Goa Gong, terletak di Desa Bomo, Kec Punung, Donorejo 30 km dari pusat Kota Pacitan. Konon cerita, mengapa dinamai sebagai Goa Gong karena didalamnya ada bunyi batu-batuan mirip gong.

Perjalanan menuju Goa ini melewati pemandangan kehijauan yang asri, sawah, lautan, pantai silih berganti memanjakan mata kita menelusuri sepanjang Jalan Lingkar Selatan (JLS). Perjalanan kami start dari Pantai Klayar Jam 11, akhirnya kami sampai tepat pukul 13.00 karena jalanan antri dan macet saat libur lebaran kemarin. Matahari sangat terik, namun ribuan pengunjung memadati kawasan itu, kami bergantian mengabadikan diri didepan tulisan “Selamat Datang di Goa Gong” Tulisan berwarna merah dan sangat

Menyusuri Tangga, Memasuki Area Goa Gong (Koleksi Pribadi)
Menyusuri Tangga, Memasuki Area Goa Gong (Koleksi Pribadi)
Pelan-pelan kami memasuki kawasan goa, dengan menaiki tangga dan jalan yang melingkar (jalan masuk dan jalan keluar terpisah). Akhirnya kami tiba di mulut gua, banyak sekali Ibu-Ibu pedangan yang menawarkan jasa senter dan kipas. “Bu silahkan sewa senternya, Cuma Rp. 5000” ujar seorang Ibu yang mendekati saya. “Kipas nya juga Rp. 5000, didalam panas lho Bu”. Sebelum saya memutuskan menyewa senter dan membeli Kipas, saya tanya pada pengunjung yang baru saya keluar, “Bu di dalam gua gelap dan panas ya” ujarku. “Bukan Cuma panas Bu, tapi panas banget, terlalu banyak orang didalam”. Jawab sang Ibu. Akhirnya kami pun memutuskan untuk sewa senter dan beli kipas
Berpose diantara Staklatit dan Staklagmit (Koleksi Pribadi)
Berpose diantara Staklatit dan Staklagmit (Koleksi Pribadi)
“Yakin, jadi masuk kedalam Goa? Kayak nya padat banget”. Pertanyaan tersebut dilontarkan oleh suami, “Yakin dong, gimana tahu indahnya Goa  kalau tidak masuk” begitu uangkapku. Subhanallah, ketika kami memasuki tangga pelan-pelan, benar-benar mempesona, pemandangan sudah mulai terlihat, stalaktit dan stalagmit luar biasa indah, efek lampu memberi nuansa keindahan tersendiri, meski remang-remang, senter yang kami sewa mampu menerangi sudut-sudut goa.  Stalaktit dan stalagmit merupakan jenis deposit mineral yang biasa ditemukan pada gua-gua dan terbentuk oleh proses solusional dan deposisi. Stalaktit menggantung ke bawah dari langit-langit gua sedangkan stalagmit muncul dari dasar gua mengarah ke atas. Berikut perbandingan antara stalagnit dan stalagmit di berbagai aspek. Tetesan air dari bebatuan nampak terlihat semakin membuat kami takjub. Goa ini memanjang dan begitu mempesona. Selain itu, goa ini merupakan tempat untuk belajar ilmu pengetahuan secara langsung. Dan tahukah pembaca “Goa ini juga menyimpan ‘mistis’ bagi sebagian
goa-gong3-578870d7c022bdc3063e2b03.jpg
goa-gong3-578870d7c022bdc3063e2b03.jpg
Goa-goa di Pacitan ini pada umunya terbentuk dari batuan Karts yang tampak hitam dan sangat keras. Pacitan juga dikenal sangat kaya dengan Geo Parknya, bahkan disana tersedia Musium Geopark. Bagi pembaca yang mempunyai minat wisata tentang Geo Park, silahkan datang ke Kabupaten Pacitan. Nikmati banyak geopark-geopark indah dan menawan di sana. Semoga Bermanfaat.

Ana, Malang, 14 Juli 2016.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun