K13_Rekonsiliasi Akuntansi Komersial ke Akuntansi Fiskal
Dalam sebuah perusahaan terdapat dua macam laporan keuangan yang dibuat, yaitu laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal.Â
Laporan keuangan komersial disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keyangan (SAK), sedangkan laporan keuangan fiskal adalah laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku untuk keperluan pelaporan SPT.Â
Oleh karena itulah maka tidak heran apabila terdapat perbedaan anatara laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal. salah satu tujuan adanya rekonsiliasi fiskal adalah untuk meminimalisir kesalahan dalam perhitungan pajak.
Berikut adalah beberapa contoh laporan keuangan fiskal dari beberapa perusahaan di Indonesia:
- PT. Intikeramik Alamsri Industri Tbk
- PT. Intikeramik Alamsri Industri Tbk merupakan salah satu produsen ubin porselen terbesar di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 26 Juni 1996, dengan menggunakan merk dagang Essenza.
- Dari koreksi fiskal terlihat adanya penambahan pada akumulasi rugi fiskal pada akhir tahun 2020. Akumulasi rugi fiskal pada awal tahun 2020 yang hanya sebesar Rp 71.998.267 (dinyatakan dalam ribuan rupiah), menjadi Rp 278.524.441 (dinyatakan dalam ribuan rupiah) pada akhir tahun 2020.
- PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk
- Perusahaan yang berlokasi di Sidoarjo ini memulai kegiatan operasionalnya pada awal tahun 1993.
- Koreksi fiskal pada tahun 2020 jumlah beban pajaknya lebih kecil dibandingkan beban pajak pada tahun 2019
- PT. Jakarta Kyoei Steel Works Tbk
- PT. Jakarta Kyoei Stel Works Tbk merupakan salah satu perusahaan multinasional yang memproduksi logam. Perusahaan ini beroperasi di Jakarta yang didirikan pada tahun 1974.
- Akibat dampak covid 19, saldo kerugian fiskal di awal tahun 2020 sebesar Rp 2.323.235.931 menjadi Rp 15.569.200.417.
