Mohon tunggu...
Siti Hasanah
Siti Hasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Finance - NIM 55521120027 Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo M.Si.Ak Kampus UMB

55521120027 Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo M.Si.Ak Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kas dan Piutang sebagai Aktiva Lancar

7 April 2022   00:26 Diperbarui: 7 April 2022   00:29 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kas Dan Piutang

Seperti kita ketahui bersama bahwa kas dan piutang termasuk kedalam kelompok aktiva lancar. Menurut Kieso kas adalah aset keuangan yang juga merupakan instrument keuangan. Instrument keuangan (financial instrument) didefinisikan sebagai kontrak yang menimbulkan aset keuangan pada satu entitas dan liabilitas keuangan atau kepentingan ekuitas pada entitas lain. Kas merupakan aset yang paling liquid, adalah media standar pertukaran dan dasar untuk mengukur dan mencatat item-item lain.

Jika beerbicara tentang aliran kas, maka akan ada 2 aliran yaitu aliran kas masuk dan aliran kas keluar. Sumber aliran penerimaan kas masuk bisa diperoleh dari penjualan tunai, pinjaman bank. Sedangkan dari penjualan secara kredit maka akan menimbulkan putang usaha atau piutang dagang pada perusahaan dagang.

Sedangkan piutang adalah klaim yang diajukan terhadap pelanggan dan lain-lain atas uang, barang atau jasa. Piutang dibagi dua, yaitu:

1. Piutang Usaha, adalah janji lisan pembeli atau pelanggan untuk membayar barang dan jasa yang dijual.

2. Wesel tagih, merupakan janji tertulis dari pembeli atau pelanggan untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu.

Di sebagian besar transaksi piutang, jumlah yang diakui adalah harga pertukaran antara kedua belah pihak. harga pertukaran yang dimaksud adalah jumlah yang harus dibayar oleh debitur (pelanggan atau peminjam) kepada kreditur. Beberapa jenis dokumen bisnis seperti faktur biasanya berfungsi sebagai bukti harga pertukaran tersebut, karena di dalam faktur tertera jumlah yang harus dibayarkan oleh debitur (pembeli atau pelanggan) kepada kreditur. Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi pengukuran harga pertukaran, yaitu:

1. Ketersediaan diskon

2. Lamanya waktu antara penjualan dan tanggal jatuh tempo pembayaran faktur tersebut.

Piutang wesel umumnya berasal dari:

1. Pelanggan atau pembeli yang memerlukan perpanjangan jangka waktu pelunasanpiutangnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun