ANA SEPTIANI MUTIA/191241103
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Penyakit mpox, yang dikenal juga sebagai monkeypox, telah menjadi salah satu ancaman kesehatan global dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun awalnya hanya ditemukan di daerah Afrika Tengah dan Barat, penyakit ini kini menyebar dengan cepat ke berbagai wilayah, termasuk negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih maju. Hal ini menimbulkan kekhawatiran besar mengingat karakteristik penularan virus yang dapat terjadi baik dari hewan ke manusia maupun antarmanusia melalui kontak langsung. Oleh karena itu, strategi efektif untuk mencegah dan mengatasi mpox menjadi sangat dibutuhkan dalam menjaga keselamatan kesehatan masyarakat dunia.
Pada manusia, gejala awal mpox mirip dengan cacar, termasuk demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening, namun biasanya lebih ringan dan dengan tingkat kematian yang jauh lebih rendah. Penyakit ini dapat menular dari hewan ke manusia melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit hewan yang terinfeksi. Lesi kulit adalah bagian pada kulit yang memiliki kerusakan, pertumbuhan jaringan abnormal, atau penampilan yang berbeda dibandingkan permukaan kulit di sekitarnya. Selain itu, penularan antar manusia bisa terjadi melalui kontak erat, termasuk kontak dengan lesi kulit, droplet pernapasan, atau benda yang terkontaminasi cairan tubuh penderita. Meskipun kasus mpox sebelumnya terbatas di wilayah Afrika, penyebaran ke negara-negara nonendemik dalam beberapa tahun terakhir juga menimbulkan kekhawatiran masyarakat global akan potensi wabah yang lebih luas.
Salah satu langkah utama dalam mencegah penyebaran mpox adalah melalui vaksinasi. Vaksin cacar (smallpox), yang terbukti ampuh dalam memberantas penyakit cacar pada abad ke-20, juga efektif dalam memberikan perlindungan terhadap mpox, karena virus penyebab keduanya berasal dari genus yang sama, Orthopoxvirus. Beberapa negara sudah mulai menggunakan vaksin ini sebagai bagian dari strategi pencegahan. Selain vaksinasi, edukasi masyarakat sangat penting untuk meningkatkan kesadaran akan cara penularan mpox dan langkah-langkah pencegahannya. Kampanye kesehatan publik yang mendorong kebersihan pribadi, seperti mencuci tangan secara teratur, serta menghindari kontak langsung dengan hewan liar atau individu yang terinfeksi, dapat menekan angka penyebaran penyakit ini. Penguatan sistem kesehatan melalui peningkatan akses ke fasilitas medis dan kemampuan deteksi dini juga menjadi kunci dalam menghadapi ancaman wabah.
Penanganan kasus mpox membutuhkan respons cepat dan efektif untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Identifikasi dini melalui pemeriksaan klinis dan laboratorium sangat penting untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi. Gejala khas seperti ruam yang menyebar di seluruh tubuh harus segera diwaspadai, terutama di daerah yang sudah terkonfirmasi ada kasus. Pasien yang terinfeksi harus segera diisolasi untuk mencegah penularan lebih lanjut, baik di rumah sakit atau di rumah dengan pemantauan medis. Selain itu, perawatan klinis pada pasien mpox umumnya bersifat simtomatik, yaitu fokus pada pengelolaan gejala seperti demam, nyeri, dan dehidrasi. Obat-obatan antivirus tertentu, seperti tecovirimat, dapat digunakan dalam kasus berat atau pada pasien dengan sistem kekebalan yang lemah. Di samping perawatan, pelacakan kontak erat pasien yang terinfeksi menjadi langkah krusial untuk menghentikan rantai penularan. Dengan pendekatan komprehensif yang mencakup identifikasi, isolasi, perawatan, dan pelacakan, penanganan mpox dapat dilakukan secara lebih efektif dan meminimalkan dampak penyebarannya di masyarakat.
Kesimpulannya, pencegahan dan penanganan penyakit mpox membutuhkan pendekatan yang menyeluruh, mulai dari vaksinasi dan edukasi publik hingga respons cepat dalam identifikasi dan isolasi kasus. Dengan langkah-langkah preventif yang kuat dan kolaborasi lintas negara, penyebaran virus dapat dikendalikan secara efektif. Penguatan sistem kesehatan serta riset terus-menerus juga menjadi faktor penting dalam menghadapi ancaman penyakit menular di masa depan. Respons yang cepat dan terkoordinasi adalah kunci untuk melindungi kesehatan global dari potensi wabah lebih lanjut.
KATA KUNCI: Mpox, Pencegahan, Virus
 Â
DAFTAR PUSTAKA