Mohon tunggu...
Khairunnas
Khairunnas Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Local Governance Consultant, Community Development Activist and IT reviewer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ini Gerakan Islam Transnasional di Indonesia, Anda Pilih yang Mana ?

3 Agustus 2014   06:21 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:33 8310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_336145" align="alignnone" width="720" caption="Aktivis Jamaah Tabligh Bersama Ust. M. Arifin Ilham | Sumber : FB Ust. Arifin Ilham"][/caption]

Indonesia adalah negara Muslim terbesar di dunia karena mayoritas penduduknya menganut agama Islam. Meski Indonesia bukan negara yang berideologikan Islam, namun populasi Islam yang semakin berjaya di Indonesia membuat muslim Indonesia menjadi sasaran empuk bagi para aktivis gerakan - gerakan Islam dari luar Indonesia untuk mengkampanyekan gerakan mereka agar menjadi gerakan besar di Indonesia.

Sejak Indonesia merdeka, sebenarnya telah banyak gerakan - gerakan Islam transnasional yang telah berhasil tumbuh dan berkembang di negeri ini. Gerakan Islam transnasional umumnya memiliki ciri ideologi yang tidak lagi bertumpu pada konsep kenegaraan (state-nation), melainkan cenderung fokus pada konsep ideologi untuk kemaslahatan umat. Kemudian gerakan ini didominasi oleh corak pemikiran skripturalis fundamentalisme atau radikal dan terkadang secara parsial mengadaptasi gagasan dan instrumen modern.

Apakah Anda sedang mencari beberapa gerakan Islam dan ingin serius menekuninya ? Berikut beberapa daftar gerakan Islam Transnasional di Indonesia yang saya kutip dari beberapa sumber.

1. Gerakan Ikhwannul Muslimin

Gerakan ini memasuki Indonesia pada dekade 1980-an. Tokoh penting yang mengusung jalur ini adalah Rahmat Abdullah dan Hilmi Aminudin Hasan. Ada tiga jalur penting pengembangan Ikhwan  di Indonesia, yakni  Kelompok Usroh di kampus, Alumni Timur Tengah dan Alumni LPPIA. Pertemuan tiga jalur inilah yang selanjutnya melahirkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sampai  sekarang ini.

2. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)

Gerakan Hizbut Tahrir di Indonesia berawal dari para aktivis masjid kampus Masjid Al-Ghifari, IPB Bogor. Dibentuk kemudian halaqah-halaqah (pengajian-pengajia kecil) untuk mengeksplorasi gagasan-gagasan HT. Sebuah konferensi Internasional soal Khilafah Islamiyah digelar di Istora Senayan pada 2002. Konferensi juga menandai lahirnya organisasi Hizbut Tahrir di Indonesia. Organisasi ini langsung memproklamirkan diri sebagai partai politik yang berideologi Islam, namun menolak bergabung dengan sistem politik yang ada. Penolakan ini merupakan bentuk baku dari HT Internasional.

Pimpinan HTI sekarang adalah Hafidz Abdurrahman. Dalam pengembangannya, sasaran dakwah HT adalah masjid-masjid jami di kabupaten.

3. Gerakan Salafy Dakwah dan Sururi

Gerakan Salafi Dakwah merupakan bagian dari paham Wahabi. Gerakan ini untuk membendung pengaruh Ikhwanul Muslimin, Syi’ah, Hizbut Tahrir, Jama’ah Tabligh dan aliran lainnya. Gerakan salafi  baru muncul di Indonesia pada awal dekade 1980-an. Alumni LIPIA angkatan pertama, kini menjadi tokoh terkemuka di kalangan salafi. Generasi pertama LIPIA tersebut sangat anti terhadap kelompok Ikhwanul Muslimin, Hizbut tahrir, Jamaah Tabligh dan Darul Islam.

Di Indonesia sendiri, banyak sekali kalangan salafi termasuk sururiyah atau yang mempunyai pandangan yang berbeda dengan kalangan salafi puritan. Oleh karena modus pengembangan berbasis pesantren, maka gerakan salafy di Indonesia umumnya bertabrakan langsung dengan konstituen NU.

4. Gerakan Syiah Indonesia

Secara kultural, Syi’ah telah masuk ke Indonesia bersamaan dengan kedatangan Islam ke Nusantara melalui jalur perdagangan dan dakwah dalam bentuknya yang taqiyah. Syi’ah di Indonesia ada dua corak:  Syiah Politik dan Non Politik.

Syi’ah Politik, untuk membentuk Negara Islam (para pengikut ide-ide politik dan intelektual Syi’ah) dan Syi’ah non politik, untuk membentuk masyarakat Syi’ah (para pengikut fiqhiyah syi’ah). Syiah mengalami perselisihan, namun  tidak mengarah kepada perpecahan, karena saling melengkapi.

5. Gerakan Jama'ah Tabligh Indonesia

Inilah gerakan Islam transnasional yang memiliki pengikut paling banyak di Indonesia. Gerakan ini menjadi satu-satunya gerakan Islam yang terus berkembang pesat dan memiliki jaringan (pengikut) hampir di seluruh negara dunia. Gerakan Jama'ah Tabligh di Indonesia telah menjadi tren 'Sufisme Modern' dikalangan Muslim yang ingin memperdalam ilmu agama. Gerakan ini bahkan memiliki pengikut hampir dari berbagai profesi, seperti artis, tentara, polisi, akademisi, pengusaha dan mantan preman.

Gerakan ini juga diminati oleh kaum nahdliyin dan muhammadiyah karena menurut filosofi mereka, Gerakan Jamaah Tabligh tidak pernah mempermasalahkan asal atau latar belakang organisasi para pengikutnya. Banyak pengamat Islam yang memprediksi, gerakan ini akan menjadi gerakan dakwah transnasional terbesar di dunia nantinya.

Itulah beberapa gerakan Islam transnasional yang masih eksis di Indonesia yang saya kutip dari beberapa sumber bacaan. Sekarang, tinggal Anda mau memilih gerakan yang mana yang mungkin cocok dan klop dengan semangat Islam Anda. Yang pasti, apapun gerakannya.. Persatuan Indonesia harus tetap nomor satu.. Wallahu 'Alam Bisshawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun