Mohon tunggu...
Durriyyatun Nawiroh
Durriyyatun Nawiroh Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

sepi dalam ramai, ramai dalam sepi, dan sewajarnya;

Selanjutnya

Tutup

Puisi

A l a r m ! ! !

6 April 2013   20:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:37 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="" align="aligncenter" width="440" caption="langitberita.com"][/caption] 18.55

sebuah panggilan menggema

menyentuh memang

tapi malam itu panjang

kutunda sejenak kiranya tak apa

23.00

layar kaca tak asyik lagi

selancar maya tersendat kuota

sungguh beratkan mata

lebih baik kiranya lelapkan diri

23.05

alarm kupasang

pukul satu kurang lima

tak sampai dua jam berselang

bagaimana lagi, ku belum isya

00.55

alarm bersuara

bangunkan diri

terpaksa berdiri

sejenak, tak usah lama

03.25

alarm bersuara lagi

kupasang selepas isya tadi

tunda tuk shubuh saja

kuatur ulang pukul setengah lima

04.15

sebuah panggilan kembali menggema

entah, kubangkit seketika

tak menunggu waktu ku pergi berwudhu

lantas sembahyang, bersimpuh mengadu

04.30

alarmku berbunyi

tapi kini ia kubiarkan

biarlah biar berhenti sendiri

sebab kini ku tlah bertemu Tuhan

Terimakasih, Allah... empat lima belas tadi Kau buat aku bergegas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun