Mohon tunggu...
Anas AbdulKadir
Anas AbdulKadir Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan

Hobi Ngopi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Regsosek 2022 Mesti Gunakan SDM yang Jujur

23 Oktober 2022   11:14 Diperbarui: 23 Oktober 2022   11:28 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TANA PASER - Badan Pusat Statistik (BPS) tengah menjalankan program Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022. Sosialisasi telah digencarkan melalui berbagai platform media. 

Nyaris setiap hari muncul di laman pencarian. Saya memang belum di data oleh petugas Regsosek. Pintu saya memang selalu menunggu petugas yang telah mendaftar dan dipilih BPS untuk datang ke rumah. 

Pertanyaan yang muncul, seberapa bisa petugas melakukan survei, lagian yang bertugas tidak semua ahli statistik. Meskipun mereka hanya bertanya sesuai indikator yang telah disiapkan oleh BPS. Pertanyaan selanjutnya, seberapa mahir petugas untuk mengurai soal yang dirasa perlu penerjemahan lebih dalam.

Semisal, yang didatangi ialah warga yang tak paham soal-soal yang dipertanyaan karena berbasis akademik, bahkan untuk menjawab soal nama saja mereka agak berat. Memang ini disebut kasusistis dan tidak semua sampel seperti itu, dan disiapakan rentan nilai kesalahan (margin error) setiap hasil survei.

Paling sulit jika bertemu tim survyer tak jujur, dari sekian sampel hanya beberapa saja yang didatangi, atau sekadar datang dan minta tanda tangan. Hanya satu dua pertanyaan yang disampaikan tidak secara keseluruhan. Nanti isiannya di selesaikan oleh tim surveyor di rumah.

Jujurnya petugas survei sangat berpengaruh terhadap kemajuan bangsa. Tentu saat pelatihan sebelum menjadi bertugas nilai ini sangat ditekankan, bahkan ahli statistik bisa tahu, apakah petugas itu bekerja atau tidak dengan melihat hasil yang diperoleh. 

Di setiap lembar survei tentu saja surveyor di minta untuk mendapatkan nomor telepon atau handphone yang bisa dihubungi. BPS pasti punya cara untuk mengantisipasi kemungkinan itu.

Saya sangat percaya hasil yang diperoleh, berapapun nilai yang dikeluarkan oleh BPS. Data yang dikeluarkan tentu saja menjadi rujukan oleh pemerintah untuk mencari cara agar problem dapat teratasi. Yang saya takutkan BPS mencoba bermain dengan data-data itu, agar terlihat baik maka diubah lah hasilnya sesuai dengan keinginan. 

Apalagi itu plat merah tentu punya berbagai perangkat untuk mengcounter segala kemungkinan pertanyaan yang muncul dari kalangan ahli hingga para netizen jika mereka mencoba. Tapi ini hanya kemungkinan, bisa jadi ya atau tidak.

Akhir kata, saya sebagai penulis hanya meraba kemungkinan sebagai seseorang yang pernah ikut mata kuliah statistik, meskipun hanya beberapa SKS dan tidak paham sepenuhnya.

Penulis: Anas Abdul Kadir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun