Di pantai-pantai berpasir, angin yang bertiup kencang dapat mengangkat butiran pasir dan memindahkannya dalam jarak tertentu, tergantung pada kekuatan dan arah angin. Butiran pasir ini kemudian ditumpuk di area yang terlindung dari angin, membentuk gundukan pasir atau dunes.
 Dunes memainkan peran penting sebagai penyangga alami bagi pantai dari erosi gelombang laut. Gundukan pasir ini dapat bergerak secara perlahan seiring waktu, tergantung pada intensitas dan arah angin.
Di lokasi-lokasi tertentu, seperti teluk atau muara, di mana gelombang melambat, terjadi pengendapan yang membentuk fitur morfologi seperti spit dan tombolo. Spit adalah daratan sempit yang menjulur ke laut akibat akumulasi sedimen, sedangkan tombolo menghubungkan pulau dengan daratan utama.Â
Sedimentasi ini juga menciptakan habitat baru, seperti rawa dan laguna, yang menjadi tempat tinggal berbagai organisme.Â
Namun, sedimentasi di daerah pantai dapat memiliki dampak negatif, seperti erosi yang terjadi di bagian lain dari pantai, pencemaran ekosistem oleh sedimen yang mengandung polutan, serta perubahan yang merugikan dalam biodiversitas. Berbagai faktor, termasuk kecepatan gelombang, bentuk pantai, dan aktivitas manusia, mempengaruhi proses sedimentasi ini.Â
Oleh karena itu, pengelolaan yang baik diperlukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan melindungi daerah pantai dari kerusakan lebih lanjut.
Erosi adalah proses pengikisan material di sepanjang garis pantai yang memainkan peran penting dalam pembentukan pantai. Proses ini terjadi akibat kekuatan gelombang laut yang menghantam pantai, mengikis pasir, kerikil, dan batuan, serta melalui arus laut yang memindahkan material dari satu lokasi ke lokasi lain, menyebabkan pembentukan teluk, tanjung, dan tebing.Â
Selain itu, angin dapat berkontribusi membangkitkan gelombang di laut terbuka. Ketika angin bertiup di permukaan air, ia mentransfer energi ke air, membentuk gelombang yang bergerak menuju pantai.Â
Semakin kuat angin bertiup dan semakin panjang jarak yang ditempuh gelombang semakin besar energi yang dimiliki gelombang tersebut. Gelombang yang terbentuk oleh angin inilah yang nantinya menghantam garis pantai, menyebabkan proses erosi, pengangkutan sedimen, dan deposisi yang terus-menerus mengubah bentuk pantai.Â
Selain membangkitkan gelombang, angin juga langsung mempengaruhi dinamika daratan pesisir melalui proses deflasi, yaitu pengangkatan dan pengangkutan partikel sedimen dari permukaan pantai.Â
Arus laut juga berperan dalam erosi Kekuatan longshore currents dapat bervariasi, tergantung pada intensitas gelombang, panjang jarak yang ditempuh gelombang dan kondisi cuaca yang ada. Namun, arus ini juga dapat meningkatkan erosi di beberapa area pantai yang terkena dampak, tergantung pada pola pengangkutan sedimen yang terjadi.