Mohon tunggu...
Yuda Arimbawa
Yuda Arimbawa Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Masih dalam proses belajar

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Emansipasi Wanita! 5 Pekerjaan Ini Bukti Perempuan Juga Bisa

21 April 2023   06:00 Diperbarui: 21 April 2023   06:18 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Chevanon Photography: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-memakai-bagian-kendaraan-memegang-topi-keras-kuning-1108101/ 

Besok (21/04/2023) merupakan peringatan Hari Kartini. Peringatan ini sesuai dengan kelahiran dari pahlawan perempuan kita, yakni Raden Ajeng Kartini pada tanggal 21 April 1879. Di samping itu, makna dari peringatan ini merupakan peringatan emansipasi wanita di Indonesia.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), emansipasi memiliki dua pengertian, yaitu: (1) emansipasi berarti pembebasan dari perbudakan; dan (2) emansipasi berarti persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Emansipasi wanita berarti proses pelepasan diri para wanita dari kedudukan sosial ekonomi yang rendah atau dari pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan untuk maju.

Dalam segi profesi misalnya. Terkadang suatu profesi tertentu dinilai lebih cocok dilakukan oleh kaum laki-laki dibandingkan perempuan. Hal itu karena kondisi pekerjaan yang berat, sehingga lebih cakap dilakukan oleh laki-laki.

Berdasarkan berbagai sumber referensi, berikut 5 profesi ini merupakan profesi keras yang dapat dilakukan oleh perempuan.

1. Kuli Bangunan

Kuli bangunan perempuan yang sedang bekerja, sumber: Pramudiyono M Dh 
Kuli bangunan perempuan yang sedang bekerja, sumber: Pramudiyono M Dh 

Sebagian besar orang akan berpikir bahwa kuli bangunan lebih cocok dilakukan oleh kaum laki-laki. Kuli bangunan digambarkan dengan pekerjaan yang kasar, seperti angkat material bangunan, mengaduk semen, dan lainnya. Namun, siapa sangka jika profesi ini dapat dilakukan oleh kaum perempuan juga.

Banyak dari mereka harus menggeluti profesi ini karena tuntutan ekonomi keluarga. Di samping itu, mereka menanggap sejauh pekerjaan ini positif dan bukan tindakan kriminal maka akan dilakukan.

2. Tukang Ojek (Online)

Ojek kaum perempuan, sumber: https://islami.co/berbincang-dengan-ojek-perempuan-saat-covid-19-dan-sejumlah-pertanyaan-di-kepalaku/
Ojek kaum perempuan, sumber: https://islami.co/berbincang-dengan-ojek-perempuan-saat-covid-19-dan-sejumlah-pertanyaan-di-kepalaku/

Sama seperti profesi kuli bangunan, tukang ojek (online) juga ada dari kaum perempuan. Jika biasanya kita mendapati tukang ojek laki-laki, kali ini kalian pasti akan merasa terkagum dengan tukang ojek perempuan.

Kita tahu bahwa profesi ini tidak mudah. Sebagai tukang ojek harus memiliki kesabaran di jalan yang macet dengan panas terik yang membakar. Pendapat orang itu hanya dapat dilakukan oleh kaum pria saja, sedangkan perempuan sebaiknya bekerja di dalam ruangan.

Motivasi kaum perempuan menggeluti profesi ini adalah keluarga. Kebanyakan dari mereka ingin membantu menstabilkan ekonomi keluarganya agar bisa memenuhi kebutuhan.

3. Buruh Angkut

Tukang suwun di pasar, sumber: https://www.voyagevirtuel.co.uk/bali/photos/gianyar-338.php
Tukang suwun di pasar, sumber: https://www.voyagevirtuel.co.uk/bali/photos/gianyar-338.php

Profesi satu ini juga termasuk dalam emansipasi wanita. Ya, profesi buruh angkut perempuan. Profesi ini biasanya beraksi di pasar tradisional. Untuk kawasan Pasar Pabean, Surabaya, sekali angkut barang, para pekerja buruh dapat mendapatkan upah dari Rp.500 hingga Rp.5000 bergantung dari berat barangnya. (Antara Jatim/ Moch Asim, 2019)

Buruh angkut perempuan juga ada di daerah Bali. Mereka dikenal sebagai 'Tukang Suwun'. Mereka dengan perkasa membawa angkutan barang yang terbilang berat dengan keranjang khas mereka di atas kepala.

4. Teknisi

Salah satu montir perempuan, sumber: www.idntimes.com
Salah satu montir perempuan, sumber: www.idntimes.com

Mungkin budaya 'perteknisian' lebih lekat dengan kaum pria. Misalnya saja teknisi mesin motor atau dikenal dengan sebutan montir. Kebanyakan posisi montir akan diisi oleh kaum pria. Akan tetapi, kali ini berbeda.

Ada kisah yang datang dari Siti Fatimah asal Cibubur. Dulu ia pernah memiliki cita-cita sebagai guru. Namun, cita-cita itu harus terganti menjadi seorang montir.

Dulu Ibu Fatimah hobi membongkar barang-barang rusak, seperti setrika. Namun, sensasi yang ia rasakan berbeda ketika membongkar mesin motor Honda Grand saat pertama kalinya di tahun 1997 silam.

(sumber: IDN Times/ Dwi Agustiar, 2021)

5. Petani Nira

Ibu Kasiyem sedang mencari Nira, sumber: www.youtube.com/Aksi Cepat Tanggap
Ibu Kasiyem sedang mencari Nira, sumber: www.youtube.com/Aksi Cepat Tanggap

Petani Nira sering didominasi oleh laki-laki. Karena rutinitasnya untuk memanjat pohon dengan ketinggian hingga puluhan meter. Tapi, profesi ini juga dapat dilakukan oleh perempuan.

Kisah datang dari Ibu Kasiyem yang harus menjadi tulang punggung keluarga. Ia harus mengganti peran suaminya sebagai tulang punggung keluarga karena sakit paru-paru. Selain suaminya, Ibu Kasiyem juga harus merawat saudaranya yang mengalami sakit ODGJ. Kini Ibu Kasiyem menggeluti profesi tersebut untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

(sumber: youtube.com/Aksi Cepat Tanggap)

Mungkin kebanyakan orang memandang sebelah mata ketika profesi-profesi di atas dilakukan oleh perempuan. Namun, sejatinya perempuan juga bisa melakukannya. Kini, pertanyaan besarnya adalah sejalankah itu dengan makna emansipasi sesungguhnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun