Hari Valentine selalu menjadi hari bersejarah setiap tahunnya. Karena setiap datangnya Valentine, pasti ada momen yang tidak dapat dilupakan. Momen itu pun akan menjadi memori sepanjang tahun yang tidak bisa dihapuskan.
Setiap tanggal 14 Februari, umat manusia di berbagai penjuru merayakan hari Valentine. Berkedok hari kasih sayang, semua orang berbondong-bondong melakukan berbagai cara untuk membahagiakan orang yang mereka sayang, salah satunya memberi sebuah kejutan hadiah.
Makna yang ditanamkan semua orang di hari Valentine adalah menyatakan rasa sayang kepada orang terkasih. Entah dengan pemberian bunga, cokelat, boneka atau benda-benda lainnya. Pokoknya asalkan pemberian, itu sudah termasuk pernyataan sayang.
Hari Valentine dan Tri Hita Karana
Dalam budaya Bali, ada salah satu filosofi yang terkenal yang dapat menggambarkan hari Valentine. Filosofi ini merupakan acuan yang dipegang oleh masyarakat Bali dalam menjalani kehidupan. Masyarakat Bali menyebutnya dengan "Tri Hita Karana".
Konsep filosofi Tri Hita Karana berkenaan dengan penciptaan keharmonisan. Menurut definisi singkatnya, Tri Hita Karana diartikan sebagai tiga penyebab kebahagiaan. Dalam hal ini Tri Hita Karana memiliki tiga bagian, yaitu Parhyangan, Pawongan dan Palemahan.
Parhyangan adalah hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan sebagai Sang Pencipta. Pawongan adalah hubungan harmonis antara manusia sesama manusia. Dan Palemahan adalah hubungan harmonis antara manusia dengan lingkungan alam. Ketiga ini membentuk kebahagiaan di dunia.
Ketiga bagian tersebut dapat dihubungkan dengan hari Valentine. Namun, karena hari Valentine berkaitan orang tersayang, maka Pawongan menjadi acuan dalam pembahasan ini.
Makna Hari Valentine
Dalam perayaan Valentine tentu identik dengan pemberian sebagai bentuk rasa kasih sayang. Apa pun pemberiannya yang penting pemberian itu diberikan di tanggal 14 Februari berarti sudah merayakan hari Valentine.