di balik sekat
yang menjurangi keramaian
tumbuh subur sebiji sepi
pada ketandusan nan maha retak
menjulur tinggi
jilati lanskap terbingkai udara
derai tiada kentara
menekuni lambat gigir-gigir bukit
diiringi ritme arloji
yang perlahan kabur beserta unsur
lama dinanti pembaringan menanti
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!