di balik sekat
yang menjurangi keramaian
tumbuh subur sebiji sepi
pada ketandusan nan maha retak
menjulur tinggi
jilati lanskap terbingkai udara
derai tiada kentara
menekuni lambat gigir-gigir bukit
diiringi ritme arloji
yang perlahan kabur beserta unsur
lama dinanti pembaringan menanti
hanya sebagian sinopsis
datang merasuki
ibarat bubuk-bubuk kopi
mendamba pemilik kedai
untuk menjarang dan melaruti
keberadaannya di dalam cangkir
teramat getir
menandingi satire
(Semarang, 2018).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI