Mohon tunggu...
Ana Risma Nanda
Ana Risma Nanda Mohon Tunggu... Penulis - Salam kenal!

http://anarismanandaaa.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Bermula Senja

5 Maret 2018   23:58 Diperbarui: 6 Maret 2018   01:03 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di bawah rimba kesumba senja

tatanan abjad membanjir dari hulu pelipis: sebongkah jiwa

yang lama berendam

di dalam bejana antartika

bercermin kemudian Ia

di hadapan genangan yang Ia ciptakan sendiri

seolah-olah akan ada suara

seperti yang terjadi pada dongeng-dongeng klasik

dan gelombang kian mengganas

menyampaikan amanat dari lautan

kumulonimbos berarak tergesa

bak kerumunan pasar di pedesaan

"keramaian apa ini?"

seketika tanya lenyap

terusir oleh jejalan masam bebuahan;

yang diranggaskan sebelum waktunya

oleh pepohonan di pekarangan amigdala

lalu datang tenggakan sisa-sisa genangan

bersama nyiur yang meronta-ronta

serta gugusan nujum yang kian lekat,

di langit-langit angkasa raya

barangkali yang ada,

hendak mengabarkan:

suka dan duka tak lain adalah

sepasang kembar

dari

jiwa-jiwa perindu baka

(Tegal, 2018).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun