Mohon tunggu...
Arnawa Anargyavicenna
Arnawa Anargyavicenna Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS AIRLANGGA

S1 ADMINISTRASI PUBLIK

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober, Duka Sepakbola Indonesia

4 Mei 2023   11:25 Diperbarui: 4 Mei 2023   11:31 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya, ada kabar bahwa pihak kepolisian daerah Malang mengusulkan kepada PT LIB agar jadwal digeser menjadi sore hari dengan alasan keamanan. Tetapi PT LIB tetap ingin melaksanakan pertandingan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya yaitu pada malam hari. Sehingga, usulan dari kepolisian Malang tentang perubahan jam pertandingan menjadi sore hari ditolak oleh PT LIB.

Respon Pemerintah dan Dunia Terhadap Tragedi Kanjuruhan

Beberapa pakar sepakbola berharap agar Liga 1 dihentikan sementara hingga tragedi Kanjuruhan dapat diusut sampai tuntas. Hal ini bertujuan agar pihak-pihak yang lalai mendapat sanksi yang berat. Harapan tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk menghentikan sementara sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Dengan diberhentikannya Liga 1, diharapkan pihak-pihak yang terlibat dapat melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan dan memperbaiki prosedur pengamanannya. Presiden Jokowi juga meminta Kapolri untuk mengusut tuntas kasus kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.

Berita tragedi Kanjuruhan juga mengejutkan mancanegara dan terdengar oleh klub-klub sepakbola di seluruh dunia. Presiden FIFA menyatakan bela sungkawa untuk korban yang terlibat. Menurutnya, musibah yang terjadi di Stadion Kanjuruhan dapat dikatakan sebagai dark day dalam sepakbola. 

Selain itu, liga teratas di dunia seperti Laliga, Liga Primer Inggris, dan Bundesliga serta klub-klub dunia seperti Arsenal, Bayern Munchen, Manchester City, dan klub lainnya juga mengungkapkan duka yang mendalam atas tragedi tersebut melalui sosial media mereka. Sebagai tanda bela sungkawa kepada korban, beberapa federasi sepakbola di dunia memerintahkan klub-klub nya yang akan memulai pertandingan untuk melakukan one minute silence terlebih dahulu.

Menurut pandangan pribadi, seluruh pihak yang terlibat harus berani bertanggung jawab dan introspeksi diri dari kejadian tersebut. Hal ini bertujuan agar tragedi di Stadion Kanjuruhan tidak terulang lagi kedepannya akibat dari kelalaian salah satu pihak yang berakibat fatal dan dapat merugikan seluruh pihak. Dengan adanya tragedi ini,  kita jadikan tragedi di Stadion Kanjuruhan sebagai pelajaran yang berharga dan tragedi ini harus menjadi peristiwa yang terakhir kalinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun