Mohon tunggu...
Titus Anargya Raesandriya
Titus Anargya Raesandriya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nature enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Games

Membuka Jendela Karier di Dunia e-Sports

3 April 2024   11:50 Diperbarui: 3 April 2024   11:50 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini dunia eSports tidak bisa lagi di pandang sebelah mata, dunia digital yang semakin berkembang juga membuat eSports menjadi hiburan yang sekaligus merangkap pekerjaan profesional. Februari kemarin timnas e-sports Indonesia menjuarai AFC eAsian cup 2023 yang berlangsung di Virtuocity Arena, Doha, pada Senin 5 Februari 2024 setelah mengalahkan Jepang dengan dramatis. Hadiah yang didapatkan adalah sebesar US$5 Juta , atau setara 80 miliar rupiah kurang lebih. Hal ini sudah cukup membuktikan bahwa eSports sebenarnya sudah sangat menjanjikan di masa ini.

Tak sedikit anak-anak muda yang mulai menggeluti dan menjadikan eSports sebagai cita cita dan tujuan kariernya. Olahraga modern satu ini berkembang sangat pesat dalam skala global. Bagaimana tidak, eSports yang dulu harus bermodalkan PC ataupun device mahal lainnya kini bisa dimainkan di Handphone. Terlebih lagi sekarang gadget menjadi kebutuhan utama sebagai penunjang sarana belajar. Fenomena ini menunjukkan betapa eSports tidak hanya menjadi sebuah hobi, tetapi juga sebuah peluang karier yang menjanjikan bagi generasi muda. Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, aksesibilitas terhadap dunia eSports semakin mudah, bahkan hanya dengan menggunakan smartphone saja. Hal ini memungkinkan lebih banyak orang, termasuk mereka yang mungkin tidak memiliki akses ke perangkat mahal, untuk terlibat dan mengembangkan bakat mereka dalam eSports. 

Dalam sejarahnya, kompetisi eSports pertama kali di adakan pada tahun 1970-an di Universitas Stanford. Siapa sangka pencetus atau penggerak kompetisi tersebut adalah salah satu Universitas terbaik di dunia. Artinya eSports sendiri merupakan sesuatu yang positif untuk mengembangkan minat bakat serta karier di bidang non akademik. Meskipun pada tahun itu perkembangan digital belum sebesar dan semasif sekarang ini.

eSports tidak sekedar hanya mencakup antara pemain dengan pemain saja, tetapi dalam tim eSports juga ada pelatih, manager, CEO, wasit, caster dan masih banyak lagi. Pembangunan gaming house atau rumah tempat para pro player berkumpul dan berlatih tentunya juga membutuhkan sumber daya manusia seperti arsitek, mandor, tukang bangunan dan juga pemilik toko bangunan itu sendiri. Sungguh nyata dan besar peluang karier yang terbuka dan bisa di raih dari bidang eSports ini.

Co-Founder sekaligus CEO tim eSports REX REGUM QEON menjelaskan pandangan tentang eSports dan kriteria yang dicari untuk masuk ke timnya. “Saya tahu industri ini bakal maju, tapi tidak menyangka akan sepesat sekarang, lalu untuk player kita menghargai skill dan attitude, karena ketika masuk sebuah tim dia akan menjadi pemain sekaligus ambassador bagi tim”.  Selain kemampuan yang mumpuni player tentunya perlu mempunyai attitude yang baik, hal tersebut tidak jauh berbeda  dari pekerjaan pekerjaan lain.

Menurut saya masih banyak pihak pihak yang belum tahu potensi dan peluang karier dalam dunia eSports. Padahal pengembangan minat dan bakat ini sudah harus dilakukan pada usia dini. Sekolah dapat memfasilitasi para siswa nya yang memiliki bakat di eSports dengan didirikannya eskul sebagai wadah. Seperti yang sudah dilakukan oleh Sekolah Bina Bangsa Malang yang mendirikan eskul eSports. Melalui pendirian eskul eSports seperti yang dilakukan oleh Sekolah Bina Bangsa Malang, diharapkan sekolah-sekolah lain juga dapat mengambil langkah serupa untuk mengakomodasi minat dan bakat siswa di bidang eSports. Dengan memperkenalkan siswa pada dunia eSports sejak dini, sekolah dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan yang relevan dan memahami potensi karier yang ada dalam industri ini. 

Orang tua juga harus mau dan mengarahkan anaknya untuk mengembangkan karirnya agar eSports atau game online tidak menjadi boomerang yang akan menghambat karier anak tersebut. Jangan sampai karena eSports membuat anak anak menjadi malas sekolah dan tidak masuk sekolah. Maka disini dapat dilihat perlu adanya kerja sama antara pihak sekolah dan orang tua untuk saling merangkul dan mengembangkan hobi anak anak di bidang eSports. Orang tua perlu memahami bahwa mendukung anak dalam pengembangan hobi di bidang eSports tidak hanya tentang membiarkan mereka bermain game, tetapi juga tentang membimbing mereka untuk memahami pentingnya keseimbangan antara waktu bermain dan tanggung jawab akademis. Kerjasama antara orang tua dan sekolah juga sangat penting. Sekolah dapat mempertimbangkan untuk menyediakan ruang atau program ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan bakat eSports, sekaligus memberikan perhatian terhadap prestasi akademis siswa. Selain itu, perlu dilakukan edukasi kepada orang tua dan guru tentang manfaat positif yang dapat diperoleh dari bermain eSports, seperti meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, kreativitas, dan keterampilan sosial 

Kedepannya saya dan rekan rekan pecinta eSports berharap dan berpesan untuk kawan-kawan agar eSports semakin diterima terutama di kalangan orang tua dan guru. Semoga eSports Indonesia bisa lebih berbicara banyak di kancah internasional dan meningkatkan minat dan industri eSports di dalam negeri. Untuk mewujudkan harapan tersebut, perlu adanya upaya kolaboratif dari berbagai pihak. Pertama-tama, para pecinta eSports dapat aktif dalam mengedukasi orang tua dan guru mengenai potensi positif yang dimiliki oleh dunia eSports, seperti peningkatan keterampilan strategis, kerja sama tim, dan pengembangan bakat digital. Selain itu, pemerintah juga dapat memberikan dukungan lebih lanjut dalam mengakui eSports sebagai bagian yang sah dari industri hiburan dan olahraga di Indonesia. Ini termasuk memberikan regulasi yang jelas dan mendukung program-program pengembangan bakat eSports di tingkat pendidikan formal maupun informal. Dengan kerjasama yang kuat antara komunitas eSports, pemerintah, dan masyarakat umum, diharapkan Indonesia dapat menjadi salah satu kekuatan utama dalam kancah eSports global, sambil juga memberikan kontribusi positif bagi perkembangan industri di dalam negeri. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun