Mohon tunggu...
Ana NurAida
Ana NurAida Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa aktif

Mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Budidaya Lebah Madu Apis Mellifera Lereng Wilis

31 Januari 2022   13:26 Diperbarui: 31 Januari 2022   19:53 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok KKM-DR UIN Mengabdi 2022 Pokja Panjalu

Desa Joho Kecamatan Semen Kabupaten Kediri merupakan desa dengan sebagian besar wilayahnya berupa lahan pertanian dan hutan yang berada di lereng Gunung Wilis. Desa ini dipilih sebagai lokasi KKM-DR UIN Mengabdi 2022 Pokja PANJALU karena beberapa potensi yang dimilikinya. Desa Joho merupakan salah satu desa wisata yang menyuguhkan keindahan alam, diantaranya sungai dengan banyak batuan besar dan pemandangan khas pegunungan yang menjadi salah satu ikon unggulan. Terdapat juga Taman Kelir dengan gardu pandang yang menjadi spot favorit untuk berfoto. Wisata lain yaitu wisata religi petilasan Syekh Bela Belu yang terletak di Dusun Igir-Igir dengan lokasi yang tidak jauh dari Taman Kelir.

Selain menyuguhkan wisata alam dan religi Desa Joho juga terkenal dengan produk unggulan berupa madu. Luasnya wilayah hutan dengan keberagaman tanaman bunga, buah dan kayu tentunya hal tersebut menjadi pendorong utama dalam usaha budidaya lebah madu. Madu yang dibudidayakan berasal dari lebah madu Apis Mellifera. Apis Mellifera pertama diimpor dari Australia dan diimpor ke Indonesia pada tahun 1972. Lebah madu Apis Mellifera sendiri merupakan jenis lebah budidaya yang menghasilkan madu melimpah, tergolong jinak dan mudah dalam hal perawatannya. Di pulau Jawa jenis lebah madu ini sudah tersebar dari penjuru timur hingga barat. Persebaran Apis Mellifera di Jawa Timur meliputi Pasuruan, Banyuwangi, Probolinggo, dan Kediri. Sementara itu, persebaran di Jawa Tengah meliputi Pati, Jepara, Semarang, dan Temanggung serta Jawa Barat di Sukabumi. Di Kediri sendiri lebah madu ini banyak dibudidayakan oleh masyarakat Desa Joho, Kecamatan Semen.

Proses budidaya lebah dimulai dari penetasan dengan masa 13—17 hari. Dalam satu kotak sarang lebah terdapat satu ratu lebah dan ratusan lebah pekerja. Ratu lebah merupakan induk dari lebah-lebah pekerja yang menghasilkan telur. Telur yang dihasilkan akan menetas menjadi lebah muda yang kemudian menjadi lebah dewasa dan siap terbang dan bekerja mencari nektar bunga. Sedangkan, lebah pekerja adalah lebah betina yang organ reproduksinya tidak berkembang sempurna dan tidak menghasilkan telur dalam kondisi yang sempurna. Madu bisa dipanen dengan minimal jangka waktu dua bulan dari proses kedatangan lebah. Selanjutnya, apabila lebah sudah menetap madu bisa dipanen dengan jangka waktu 14—17 hari untuk menghasilkan kualitas madu yang baik. Selain madu juga ada produk lain yang dihasilkan oleh lebah seperti royal jelly, bee polen, malam atau lilin, dan propolis yang bermanfaat bagi kesehatan dan mempunyai nilai jual yang tinggi.

Adanya budidaya madu di Desa Joho turut menjadi pendorong ekonomi masyarakat desa karena jumlah permintaan madu yang tinggi. Dalam hal ini masyarakat menjual dalam bentuk eceran dan partai. Madu eceran dikemas dalam bentuk botol dengan ukuran bervariasi. Pemasarannya tersebar luas yang menyisir wilayah di luar Kediri dan e-commerce. Masyarakat berharap dengan adanya produk madu sebagai kekhasan Desa Joho dapat mejadikan potensi tersendiri bagi pemerintahan desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun