Menimba Ilmu Bisnis di Balik Gerbang Pesantren Baru: Mahasiswa 17 Agustus 1945 Surabaya Magang di PT. Sinergi Gula Nusantara PG Pesantren Baru

Dokumentasi Penulis

Dokumentasi Penulis

Kondisi dunia kerja di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat seiring dengan kebutuhan akan tenaga kerja yang siap dan terampil di dalam menghadapi permasalahan di bidangnya. Sehubungan dengan hal tersebut, perguruan tinggi sebagai salah satu tempat yang menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, berkepribadian mandiri, dan memiliki kemampuan intelektual yang baik merasa terpanggil untuk semakin meningkatkan mutu mahasiswanya.

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya atau sering dikenal dengan UNTAG, merupakan salah satu perguruan tinggi swasta terkemuka di Jawa Timur. Universitas ini berkomitmen untuk menghasilkan lulusan akuntan yang profesial sehingga siap untuk memasuki dunia kerja, dengan ini universitas 17 Agustus 1945 Surabaya berupaya untuk menerapkan kegiatan magang ke dalam kurikulum program studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Kegiatan magang merupakan jembatan penting yang menghubungkan akademik dengan realitas dunia kerja, bagi mahasiswa program magang ini bukan sekedar formalitas dalam melengkapi kurikulum, melainkan sebuah kesempatan emas untuk mengembangkan diri dan mempersiapkan masa depan karir mereka sehingga dapat mengaplikasikan teori-teori yang telah mereka pelajari di bangku kuliah ke dalam situasi kerja yang sebenarnya. Hal ini membantu mereka memahami relevansi ilmu yang mereka peroleh dan bagaimana penerapannya di dunia nyata.

Salah satu mahasiswa dari Universitas 17 Agustsu 1945 Surabaya, Ananta Kumala Sari yang kini telah menempuh semester 6 dan sudah menyelesaikan kegiatan magang di suatu perusahaan yaitu PT Sinergi Gula Nusantara PG Pesantren Baru, Kota Kediri. Magang ini dilaksanakan selama 6 (enam) bulan terhitung mulai dari 1 Februari 2024 hingga 31 Juli 2024.

PG Pesantren Baru merupakan perusahaan yang bergerak di bidang agroindustri dan dibawah naungan PT Sinergi Gula Nusantara dengan fokus utama pada produksi gula kristal putih (GKP) dan juga menghasilkan produk sampingan yaitu tetes tebu. Sebagai bagian dari PT. SGN, PG pesantren Baru ini memiliki peran strategi dalam upaya pemerintah guna mencapai swasembada gula. Adanya program tersebut PG Pesantren Baru berupaya terus untuk meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi operasionalnya untuk memenuhi kebutuhan gula di dalam negeri.

Pada kegiatan magang ini mahasiswa ditempatkan di divisi keuangan dan umum. Dan pelaksanaan magang ini berlangsung selama 6 hari kerja dalam satu minggu. Melalui program magang di PT. SGN PG Peseantren Baru ini, saya mendapatakan kesempatan berharga untuk belajar mengenai sistem akuntansi yang ada di perusahaan menggunakan software akuntansi (SAP), salah satu contoh kegiatannya yaitu pencatatan transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan, hingga analisis keuangan. Pengalaman ini memungkinkannya untuk memahami bagaimana teori-teori akuntansi diaplikasikan dalam praktik dan bagaimana akuntansi berperan penting dalam mendukung operasional perusahaan. Tidak hanya itu saja saya juga diajak turun langsung dalam menangani administrasi pengambilan DO Gula selama masa giling tahun 2024 dan turut serta dalam recruitment karyawan PKWT DMG 2024.

"Melalui program magang di PT SGN PG Pesantren Baru saya memiliki pengalaman yang baru serta menjadikan pengalaman ini berharga karena adanya program ini saya bisa tau mengenai dunia kerja dan belajar tentang praktik akuntansi secara langsung. Pengalaman ini menjadikan bekal saya untuk bersaing di dunia kerja secara kompetitiif." Ungkap Ananta Kumala Sari.

Program magang ini merupakan bagian dari kerjasama antara Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dengan PT Sinergi Gula Nusantara PG Pesantren Baru, yang bertujungan untuk menciptakan sinergi antara akademis dan dunia industri. Kerjasama ini diharapkan dapat terlaksana secara terus menerus dan menjadi jembatan bagi para mahasisiwa yang mencari pengalaman praktis dan relevan dengan bidang studi yang mereka tempuh.