Bingung menentukan karier? Atau bingung milih jurusan? Takut salah pilih karier? Merasa gak bisa apa - apa, gak punya minat dan bakat?Â
Usia ketika individu di hadapkan dengan tantangan untuk menemukan siapakah mereka, bagaimana mereka dan ke mana arah yang ingin di tempuh dalam hidupnya adalah hal yang terjadi pada masa remaja. Pada masa remaja ini, setiap individu pasti akan dihadapkan dengan tugas - tugas perkembangan selama kehidupannya. Salah satu tugas perkembangan pada remaja yang sering menghadapi permasalahan adalah banyaknya para remaja yang bimbang dalam menentukan karier mereka sendiri.Â
Dalam Kehidupan sehari - hari sering kali kita menemukan para remaja yang ketika di tanya tentang persoalan masa depan, impian atau cita - cita, jawaban yang di lontarkan adalah tidak tahu, bingung  atau bahkan ada yang menjawab "Sejadinya aja nanti gimana." Padahal remaja adalah agent of change.Â
Menurut Osipow kebimbangan karier merupakan suatu tahap perkembangan normal yang terjadi pada setiap individu terutama saat dalam masa peralihan atau proses dalam menentukan karier. Namun, kesulitan tersebut tidak boleh di biarkan dan harus segera di atasi karena dapat membawa dampak negatif jangka panjang seperti kesalahan dalam memilih jurusan dan prestasi yang tidak optimal.Â
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi seseorang dalam menentukan pemilihan karier yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal terdiri dari orang tua, guru atau orang - orang terdekat. Sedangkan faktor internal meliputi nilai -nilai kehidupan, intelegensi, bakat, minat, dan kepribadian seseorang. Dalam hal ini, faktor kepribadian memiliki peranan yang cukup penting.Â
Beberapa strategi telah dilakukan oleh para ahli untuk memahami kepribadian. Menurut Costa dan McCrae (1992) menyampaikan bahwa teori trait yang dapat di gunakan untuk mengidentifikasi trait - trait dasar dalam penggambaran suatu kepribadian disebut dengan Big Five Theory of personality. Dengan teori ini, dapat digunakan secara universal sehingga mudah digunakan dari usia anak - anak sampai dewasa dan juga bisa digunakan pada setiap individu dengan budaya yang  berbeda.Â
Big Five Theory of personality terdiri dari lima tipe sifat kepribadian yang dikenal dengan singkatan OCEAN yaitu:Â
a. Openness to experienceÂ
Seseorang dengan trait ini dalam tingkatan yang tinggi cenderung sebagai individu yang suka terhadap berbagai informasi baru, senang mempelajari suatu hal baru, pandai menciptakan aktivitas baru, berpikir kreatif, dan cerdas terhadap masa depan yang akan dicapai. Dalam hal ini, untuk memilih jurusan atau karier yang dipilihnya, ia akan mampu mencari informasi alternatif tentang hal itu. Sehingga ia cenderung lebih mudah untuk mendapatkan solusi saat memilih kariernya. Dengan demikian, individu dengan trait openness to experience yang tinggi lebih memiliki kebingungan yang rendah.Â
b. Conscientiousness
Kepribadian ini cenderung sungguh - sungguh dalam melakukan tugas, bisa di andalkan, bertanggung jawab, dan suka keteraturan serta kedisiplinan. Menurut Costa dan McCrae (1992) bahwa seseorang yang memiliki fikus yang baik dalam mencapai tujuannya adalah tingkat Conscientiousness yang tinggi. Sehingga ia lebih mudah dalam menentukan langkah - langkah apa yang dapat di lakukannya untuk memilih kariernya. oleh karena itu, individuu dengan trait ini akan lebih mudah dan tidak bingung dalam memilih kariernya.Â
c. ExtraversionÂ
individu dengan trait extraversion ini memiliki karakter yang cenderung semangat dan antusias dalam membangun hubungan dengan orang lain, senang menambah teman atau relasi baru, cenderung dominan di dalam lingkungan dan tertarik dalam banyak hal. Dalam hal ini, menyebabkan remaja menjadi tertarik dengan banyak jurusan atau pilihan kariernya, sehingga ia sulit fokus pada satu karier tertentu. Dengan demikian, seseorang dengan nilai extraversion yang tinggi akan mengalami kebingungan karier.Â
d. AgreeablenessÂ
Agreeableness yang tinggi ditunjukkan dan mudah  pada individu yang bisa menghargai orang ain di bandingkan diri mereka sendiri, ramah dan mudah percaya terhadap orang lain. Remaja yang mendapat trait ini lebih rentan percaya pada informasi  dan mudah menerima masukan dari orang lain tentang jurusan yang akan dipilih. Hal ini menyebabkan seseorang dengan agreeableness tinggi cenderung mendapati kebimbangan dalam kariernya karena mempertimbangkan banyak memasukkan dari orang lain. Â
e. NeuroticismÂ
Seseorang dengan neuroticism yang tinggi cenderung mudah cemas dan gugup dalam menghadapi masalah, tegang, takut, dan mudah marah saat berada pada situasi yang tidak sesuai dengan keinginannya. Sehingga saat remaja mengalami kecemasan akan cenderung meningkatkan dimensi personal conflict yang membuat mereka merasa kurang yakin, takut, dan kurang bisa menentukan saat dihadapkan beberapa pilihan jurusan. Oleh karena itu, mereka akan sulit dalam menentukan jurusan atau karier yang akan di pilih.Â
Dengan demikian, Â kebingungan berkorelasi negatif dengan tipe kepribadian agreeableness dan conscientiousness, dan berkorelasi positif dengan tipe kepribadian neuroticism, dan trait yang lain tidak berkaitan.Â
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H