Kehidupan pada masa anak-anak atau yang disebut golden age  itu dipenuhi dengan dorongan dan minat untuk mencapai atau memiliki segala sesuatu yang baru. Saat seorang anak mulai mulai tampak mengeluarkan emosi dan sulit untuk mengontrolnya, orang tua terkadang kesulitan dalam apa yang harus dilakukan untuk mengontrol emosi sang anak. Apakah sikap mendiamkan salah? atau memarahi adalah solusi yang cukup baik?Â
Apa sih perkembangan emosi itu?Â
Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pasti mengalami perkembangan mulai dar segi fisik, kognitif, sosial dan juga emosi yang nantinya saat dewasa akan berpengaruh pada perkembangan selanjutnya dan karakter yang dibentuk.
Pembentukan karakter ini tidak lepas dari perkembangan emosi yang terus berjalan sesuai dengan apa yang akan dirasakan dalam setiap prosesnya. Perkembangan emosi mengacu pada reaksi anak terhadap berbagai perasaan yang dialami setiap waktu yang akan membawa pengaruh besar terhadap cara pandang dalam menyelesaikan masalah, mengambil keputusan, dan tingkah lakunya saat dewasa.Â
Perkembangan emosi ini berkaitan dengan pengalaman anak dalam mengenali perasaan dan emosi yang dialami, memahami bagaimana dan mengapa sesuatu bisa terjadi, dan memahami perasaan orang lain. Seiringnya pertumbuhan anak, perkembangan emosi anak ini juga akan semakin kompleks sesuai dengan pengalaman hidup yang terjadi padanya. Untuk itulah perkembangan emosi ini akan menjadi hal yang sangat penting untuk kesehatan mental.
Perkembangan emosi anak sudah terjadi sejak mulai lahir. Menurut Hurlock, gejala emosional yang pertama terlihat biasanya mulai dari rangsangan umum terhadap stimulus yang kuat. Reaksi emosional ini memang belum terlihat secara jelas sebagai reaksi emosi pada umumnya, tetapi hanya memberikan respons sederhana berupa kesenangan atau ketidak senangan.Â
Reaksi emosional yang tidak menyenangkan biasanya di tunjukkan dengan cara menangis, bersuara keras, mengubah posisi secara tiba-tiba, dll. Sedangkan reaksi emosional yang menyenangkan tampak jelas, seperti saat sang anak sedang menyusu pada ibunya, tertawa dan berceloteh, saat anak digendong atau diberikan sentuhan hangat.Â
Menurut Hurlock, secara umum ada 9 aspek yang mempengaruhi perkembangan emosi sang anak yaitu sebagai berikut;Â
1. Rasa TakutÂ
Rasa takut ini adalah perasaan yang khas pada anak. Hampir setiap tahapan usia, seorang anak mengalami ketakutan dengan tingkatan yang berbeda-beda. Stimulus umun yang menyebabkan rasa takut pada anak yaitu suara yang terlalu keras, karakter yang menyeramkan yang ada pada film, atau dongeng, ruangan gelap, kilat pada guntur, dan kesendirian.Â
2. Rasa MaluÂ