Mohon tunggu...
Sosbud

Anak Jalanan Bagian dari Masyarakat

20 Februari 2019   06:00 Diperbarui: 20 Februari 2019   06:31 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tinggal masyarakatnya sendiri mampu melihat celah positif yang ada dalam anak jalanan, bukan malah mendiskriminasi. Jika sebagian masyarakat masih mendiskriminasi terhadap anak jalanan, hal semacam itu tidak merubah apapun terhadap anak jalanan, anak jalanan hanya stuck. Sampai kapan hal semacam ini terus berlangsung?

Tulisan ini sedikit banyak membantu unutk memberikan pandangan baru dalam memandang keberadaan anak jalanan. Pembaca yang mayoritas masyarakat umum, seharusnya lebih lunak dalam membuka pikiran. 

Kenali anak jalanan, toh mereka menjadi anak jalanan pasti memiliki alasan, entah karena kondisi ekonomi, background keluarga yang broken home atau faktor lain yang menyebabkan mereka memilih hidup sebagai anak jalanan. 

Masyarakat harus lebih peka unutk mengenali, anak jalanan sendiri tidak membutuhkan belas kasihan ataupun sumbangan finansial, mereka hanya butuh legitimasi dari masyarakat agar diterima.

***

Masyarakat menuntut kenyamanan demi mengamini harapan yang mereka emban

Konotasi harapan pudar melalui sudut pandang

Akankah mereka terus demikian dengan mengatasnamakan kenyamanan

Anak jalanan mengekspresikan kebebasan

Mencuri kudapan dari pasar

Bukan karena sekedar mereka lapar, namun untuk mencuri perhatian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun