Mohon tunggu...
Anan Surya
Anan Surya Mohon Tunggu... Jurnalis - News Producer iNEWS Media group - sindonews | Former NET TV Journalist

Halo semua, senang rasanya bisa hadir di platform ini. Saya akan mencoba untuk sharing saja cerita cerita ringan di keseharian, atau mungkin ada juga sisipan info info aktual. Jangan lupa untuk follow akun ini ya, thx :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Satu Kosan dengan Penipu: Pengalaman yang Tak Terlupakan

17 Januari 2025   19:21 Diperbarui: 17 Januari 2025   20:31 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi by AI
Ilustrasi by AI
Salah satu penghuni kehilangan 1 KG telur omega yang disimpan di kulkas bersama. Setelah ditelusuri, kecurigaan mengarah ke Bill, dan bukan tanpa alasan. Satu hari sebelum telur itu diketahui hilang, Bill membuat kue untuk ulang tahunnya, tetapi teman saya yang sedang WFH sama sekali tidak melihat Bill berbelanja bahan-bahan tersebut.Setelah kejadian ini, satu per satu penghuni mulai mengungkap kejanggalan lain yang mereka alami selama hidup bersama Bill.

Menguak Identitas Asli Bill

Ilustrasi by AI
Ilustrasi by AI
Kami akhirnya berdiskusi di sebuah warung kopi tak jauh dari kosan. Salah satu penghuni yang kamarnya berada di sebelah kamar Bill mengatakan bahwa ia pernah melihat komentar di akun Facebook Bill, di mana orang lain memanggilnya dengan nama berbeda.Rasa curiga semakin bertambah karena Bill tidak pernah mengunggah foto keluarganya---padahal ia mengaku sudah menikah dan punya anak. Dia juga tidak pernah membagikan foto atau cerita tentang kehidupannya di Malaysia, padahal ia sangat aktif di media sosial.

Saat saya mulai scroll jauh ke postingan lama di Facebook-nya, titik terang mulai muncul. Nama aslinya bukan Bill, tetapi Didi. Dia mengaku berusia 40 tahun, tetapi faktanya, pada tahun 2011, dia masih bersekolah di MTS (setara SMP).

Lebih mengejutkan lagi, dia mengaku mualaf, padahal sejak kecil ia bersekolah di pesantren.

Yang paling membuat kami geram, karena dia seorang agen asuransi, saya dan beberapa penghuni sempat memberikan foto KTP karena berminat bergabung dalam asuransi yang ia tawarkan.

Konfrontasi dan Akhir dari Drama Kosan

Ilustrasi by AI
Ilustrasi by AI
Kami akhirnya memutuskan untuk bermusyawarah langsung dengan Bill, karena kami tidak ingin kebohongan ini merugikan lebih banyak orang.Namun, meskipun kami telah menunjukkan bukti-bukti konkret, Bill tetap bersikeras mempertahankan kebohongannya. Ia mengaku berada di MTS Sukabumi karena sedang kunjungan ke yayasan orang tuanya. Dia juga tetap mengklaim sebagai alumni Universitas Putra Malaysia, meskipun ada bukti bahwa ia sebenarnya lulusan Unisa Palu, yang terkonfirmasi di PPDIKTI.

Karena diskusi ini berlangsung hingga malam dan situasi semakin panas, kami akhirnya memilih untuk tidak memperpanjang konfrontasi, tetapi cukup mengetahui kebenarannya.

Namun, satu bulan setelah musyawarah, fakta mengejutkan terungkap.

Bill ternyata menunggak uang kos selama 4 bulan, dan selama ia aktif di U*BG, ia tidak pernah pulang ke kosan. Sampai akhirnya, barang-barangnya dikeluarkan oleh pemilik kos, dan ia kabur tanpa jejak. Kontaknya tidak aktif, akun media sosialnya juga hilang.

Ilustrasi by AI
Ilustrasi by AI
Yang lebih mengejutkan, saat kamar Bill dibersihkan, penjaga kos menemukan selembar kertas berisi daftar nama, salah satunya nama saya dan kawan-kawan penghuni kosan.Beberapa hari kemudian, seorang teman mengirimi saya link thread di X (Twitter) tentang kegagalan event U*BG, yang diwarnai kecurangan panitia. Dalam beberapa unggahan, ada screenshot dan rekaman suara dari grup yang dikirim menggunakan nomor Bill.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun