Memperlakukan perempuan sebagai subyek dan obyek seksual merupakan salah satu jalan untuk menjinakkan perempuan melalui negosiasi keagamaan, ekonomi, maupun status. Para pendukung poligami menegaskan bahwa perempuan bukanlah manusia yang utuh, dan mereka tidaklah setara dengan pria.
Seorang pria berhak menikahi lebih dari satu perempuan sementara seorang perempuan tidak akan mempunyai hak untuk memiliki lebih dari satu pria dalam satu waktu.
Apa yang Islam ajarkan tentang poligami? Zeesan Hasan, seorang intelektual muslim asal Banglades, membuat pernyataan berikut berdasar dua surat dalam Al-Qur’an (4:3 dan 3:129), “Poligami mesti dipandang sebagai fenomena masa kini, yang hanya diperbolehkan karena kepentingan sosial pada komunitas Rasul. Pandangan Al-Qur’an tentang kekurangan etis mengenai poligami seharusnya bisa memberikan pilihan terakhir, yaitu monogami.”
Kami berharap bahwa para pemimpin muslim Indonesia akan lebih fokus pada apa yang masyarakat perlukan daripada terus-menerus memperlakukan perempuan dan seks sebagai urusan mereka yang utama. Mari berdoa mereka akan segera mengikuti jejak yang dicontohkan para pendahulu mereka: dedikasi dan pemahaman yang menyeluruh terhadap agama mereka, tanpa kemunafikan.
diterjemahkan dari:
Khairil Azhar. Sex, Hypocrisy and Muslim Leaders.
http://www.thejakartapost.com/news/2010/10/12/sex-hypocrisy-and-muslim-leaders.html
diterjemahkan oleh:
anang kurniawan (freelance translator)
anankurnia@yahoo.com
085648993198
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H