Mohon tunggu...
Ananias Asrin
Ananias Asrin Mohon Tunggu... Guru - putri sulung dari tiga bersaudara

Setiap tulisan dan bacaan adalah wawasan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Masa SMA yang Terindah

20 November 2020   13:01 Diperbarui: 20 November 2020   13:04 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Masa SMA adalah masa yang terindah saat kita sekolah.

Ketika masa SMA menjadi kenangan yang terindah ,banyak sekali hal yang kita lalui di masa itu.Suka-duka tentunya kita dapat di sana. Kebiasaan di kala itu mungkin sering menjumpai hal-hal yang baru dimana kita  berproses pada pertumbuhan.

Masa SMA juga kita sering melakukan hal-hal konyol seperti melanggar aturan sekolah,baik itu cara berpakaian maupun jam berangkat sekolah. Ketika  saya masuk sekolah pada tahun 2015,banyak sekali di jumpai teman-teman di sekolah,dari sekian jumlah banyak murid itu, ada seorang pria tampan yang sempat saya suka. Pria tampan tampaknya juga menyukai saya,tetapi ketika dia ingin dekat saya selau berpura-pura untuk menghindar bersipu malu.

Kegiatan belajar-mengajar pun Mulai di jalankan,kami hanya berteman biasa saja tanpa peduli bagaimana perasaan yang sudah sama-sama diciptakan.Selama kelas  X  kami selalu sering bertemu di jam istirahat,kadang kami ke kantin sekolah kalau ada uang saku,tetapi hal itu jarang kami lakukan.Setelah memasuki ujian semester,kami berencana untuk giat belajar agar nilai ujian nanti berhasil sesuai yang di harapkan.

 Waktu berlalu dan ujian semesterpun telah selesai,kami masih selalu bersama.Diantara kami tidak ada yang saling meragukan sebagai seorang teman yang layaknya saling mempedulikan satu sama lain.Suatu hari sebelum kami menerima pengumuman sekolah  kami sempat membisikan soal jurusan yang akan kami tempuh di kelas xi nanti,Tenyata kami beda jurusan,saya masuk di jurusan bahasa,sedangkan dia jurusan IPA.Itu tidak menjadi persoalan bagi kami untuk melanjutkan pertemanan kami.

Tibalah saatnya liburan semester,kami tidak bertemu lagi,hanya kami saling kabar lewat media ( handphone ) saja. Lamanya  waktu liburan cukup puas dan bosan,.kami ingin cepat-cepat masuk sekolah agar segera bertemu.Tetapi semua yang pernah di harapkan sebelumnya akan berakhir tanpa kata,ternyata teman cowok tersebut pindah sekolah ke Irian jaya tanpa memberitahu sepatah kata pun, saya hanya mendengar kabar dari teman-teman yang lain. Bahwa semua yang pernah diharapkan berakhir tanpa sepatah katapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun