Jumat,20 /November 2020. Di desa Wajur, Kec. Kuwus Barat, Kab. Manggarai Barat. Sebuah kabar duka yang mendalam berasal dari keluarga pasangan suami istri Ino dan Detry. Sebuah hadiah atas pernikahan mereka dikaruniai seorang bayi.Â
Ino yang berprofesi seorang guide di sektor wisata di Labuan Bajo menganggur di masa pandemic covid-19 tanpa pemasukan. Dan istrinya Detry yang  berstatus sebagai Guru komite di salah satu SMA  Negeri, sebagai sumber pendapatan di masa pandemic covid-19. Leanora adalah nama buah hati mereka. Bayi itu  lahir dengan cacat jantung. Leanora mengidap sakit jantung hingga Rumah Sakit tak mengijinkannya pulang ke rumah ayah dan bunda. Selama 7 bulan Leanora terbaring lemah dan menikmati udara yang disalur lewat selang oksigen yang dipasang ke hidungnya. Tempat terindah yang pernah Leanora nikmati selama ziarahnya di bumi hanya Rumah Sakit itu.
 Selama itu Ino dan Detry, ayah bunda Leanora dengan sekuat tenaga mencari cara dan memikirkan keselamatan buah hati mereka agar segera sembuh. Tak sedikit biaya yang mereka habiskan untuk penyembuhan buah hati Leanora. Bahkan aksi kemanusiaan dan peduli dari pemerintah setempat telah menyumbangkan bantuan biaya pengobatan Leanora.
 Rencana penyembuhan Leanora adalah dengan cara operasi jantung. Dan itu harus dilakukan di Rumah Sakit elit yang berfasilitas lengkap di Jakarta. Menanti jadwal keberangkatan Leanora setelah biaya pengoperasian dan transportasi ke Jakarta tercukupi. Tak disangka, tepat di usia 7 bulan ini Leanora tak bisa lagi menahan rasa sakit yang dideritanya.
 Leanora menghembus nafas terakhirnya. Bayi malang itu akhirnya memilih pergi meninggalkan ayah bunda selamanya. Duka lara mengiris hati Ino dan Detry melepas kepergian sang buah hati untuk selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H