Anak-anak sesuai kodratnya adalah masa bermain. Bermain gawai akan menyita waktu mereka mengenal lingkungan sekitar. Permainan di gawai tidak melatih otot motoric anak secara siknifikan.
Beda dengan kegiatan lari-lari dan bermain pasir. Taman dalam rumah dengan ukuran 2x2 meter cukup untuk menyediakan kebutuhan ini. Anak dapat bermain dengan dunia mereka. Tutupi taman dengan rumput jangan lupa beri bagian untuk pasir dan tanah untuk kreasi anak.
Orang tua harus aktif mengajak anak untuk bermain dalam rumah atau kalau sempat bisa memperkenalkan dengan anak-anak di lingkungan sekitar. Selain belajar sosial, anak akan mengenal lebih luas lingkungan sekitar.
Ruang hijau dalam rumah juga membantu kalian orang tua untuk sedikit melepas mata Lelah akibat terlalu lama memandang gawai karena urusan pekerjaan. Kalian bisa mengikuti cara yang dikenal dengan nama "aturan 20-20-20" yaitu luangkanlah waktu selama 20 detik setiap 20 menit sekali untuk melihat sesuatu yang berjarak 20 kaki (enam meter).
Akhir-akhir ini taman tematik semakin marak. Kebutuhan public space semakin dirasakan oleh warga. Mereka menginginkan ruang Bersama untuk rekreasi, bermain dan belajar. Seperti yang pernah dikonsepkan oleh Pemkot Bandung yang mencanangkan satu RW satu taman. Rencananya tahun ini Pemkot akan membangun 20 taman lagi. Tentu saja target satu taman tiap RW belum tercapai, tetapi setidaknya warga sudah mendapat fasilitas gratis untuk bersosialisasi.
Orang tua dapat mengajak anaknya untuk bermain di taman dekat rumah. Proses berkenalan dengan elemen lingkungan dapat menghindari ketergantungan anak pada gawai sehingga mereka melupakan permainan virtualnya. Permainan dunia nyata lebih mengasikkan karena dapat melatih interaksi anak dengan sesama anak maupun dengan orang dewasa.
Pandangan gawai dapat menjadi satu-satunya cara untuk mendidik anak patut diperbaiki. Bagaimanapun anak akan bergaul dengan dunia nyata bukan hanya di lingkungan virtualnya. Anak tidak berkaca mata, anak bahagia dengan kehidupan nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H