Mohon tunggu...
Anang Syaifulloh
Anang Syaifulloh Mohon Tunggu... Freelancer - Akun Pribadi

Pengagum Bapak Soekarno, namun untuk masalah wanita belum seahli beliau

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Pantaskah Kami Kau Datangi Wahai Habibi?

13 Oktober 2017   11:15 Diperbarui: 13 Oktober 2017   11:37 2087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Tadi malam saya mengikuti Mengikuti majlis Syubbanul Muslimin. Beberapa bulan kemarin masjlis ini mulai terkenal di youtube dengan ikon seorang Gus Azmi. Seorang vokalis muda yang banyak digemari remaja bahkan wanita dewasa. Teriakan khas konser langsung terdengar ketika Gus azmi mulai menyanyi.

Foto di atas menggambarkan atusias sholawat mania di Unisma Malang. Kira-kira seperti itulah keramaian tadi malam. Saya belum mendapatkan foto untuk tadi malam, jadi hanya mewakili saja.

Lagu rindu ibu dan ayah membuat saya terharu. Sangat mengena apalagi ketika lagu Tolaal badru alainamenggema, mata ini tidak kuasa basah. Saya membayangkan Rosulullah datang dan menyapa kita semua dalam majlis ini. Langsung saya tergerak untuk menulis beberapa bait puisi di bawah ini

aku disini habibi

engkau berjalan dengan keempat sahabatmu

aku disini habibi

tertunduk menangis

mengapa kami yg penuh dosa masih engkau datangi?

aku malu habibi

aku mengaku umatmu

sekedar menyebutmu saja

harus menunggu majlis seperti ini

aku disini habibi

ingin memelukmu

untuk sekedar melangkahkan kaki

atau menggerakkan tangan saja aku tak bisa

rasa maluku ini

penuh dosa kami ini

syafaatmu ya habibi

kami seperti berdiri di padang itu

yang diceritakan sangat luas

kami tidak bisa bahkan tidak sempat membantu satu sama lain

syafaatmu ya habibi

turunkan dan berikan kepada kami

pahala kami tidak seberapa

apa yang dapat menyelamatkan kami?

habibi

salam cinta kami kepadamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun